UPdates - Karier pelatih yang bertahan lama di satu klub bukanlah hal yang mustahil dalam era BRI Liga 1. Beberapa pelatih bahkan berhasil membuktikan kesetiaannya dengan mengarsiteki satu tim selama lebih dari lima tahun
Salah satunya adalah Stefano Cugurra, pelatih asal Brasil ini telah membimbing Bali United FC sejak Januari 2019. Kini Teco sudah hampir memasuki tahun keenamnya di klub berjuluk Serdadu Tridatu tersebut.
Selama masa kepelatihan Teco, Bali United meraih sejumlah prestasi gemilang, termasuk dua gelar juara Liga 1 pada musim 2019 dan 2021-2022.
You might be interested : Bernardo Tavares Sudah Jalani 100 Laga Bersama PSM Makassar: 1 Trofi, 45 Kemenangan
Sebelum di Bali United, Teco juga pernah mengantarkan Persija Jakarta meraih gelar Liga 1 pada 2018. Total, dirinya telah memimpin Bali United dalam 150 pertandingan Liga 1.
Teco mengaku merasa betah di Bali. Hal ini tidak lepas dari suasana daerah tersebut yang mirip dengan kota kelahirannya, Rio de Janeiro, Brasil.
"Bali tempat sangat bagus, untuk keluarga saya hidup di sini. Ya Bali mirip, bukan sama ya seperti kota saya di Brasil, Rio de Janeiro. Rio de Janeiro lebih besar dari Bali, tapi sama punya banyak pantai. Punya banyak turis juga," ungkap Teco dikutip Keidenesia dari laman resmi PT LIB, Kamis, 19 Desember 2024.
Selain Teco, terdapat sejumlah pelatih yang juga memiliki karier panjang di klub-klub Liga 1, di antaranya Bernardo Tavares (PSM Makassar), Jan Olde Riekerink (Dewa United), Rahmad Darmawan (PS Barito Putera), Pieter Huistra (Borneo FC Samarinda), dan Gilbert Agius (PSIS Semarang).
Dari kelima pelatih tersebut, Tavares patut mendapat perhatian khusus, mengingat ia sukses mempersembahkan gelar Liga 1 pada musim perdana bersama PSM Makassar di musim 2022-2023.
Sejak ditunjuk sebagai pelatih pada 2022, Tavares sudah memimpin PSM Makassar dalam 83 pertandingan Liga 1. Sementara itu, Rahmad Darmawan telah mengarsiteki Barito Putera dalam 76 laga.
Kemudian Jan Olde Riekerink sebanyak 66 laga, Pieter Huistra memimpin Borneo FC dalam 62 pertandingan, dan Gilbert Agius membawa PSIS Semarang dalam 58 laga. Keberhasilan dan ketahanan mereka di satu klub menunjukkan betapa pentingnya stabilitas dalam tim untuk meraih prestasi di kompetisi sekelas Liga 1.