
UPdates—Sebuah pesawat Angkatan Udara AS menembus Badai Melissa, merekam rekaman dari dalam mata badai yang disebut-sebut sebagai badai terkuat tahun 2025 ini.
You may also like :
Pertama Kali dalam 40 Tahun, Pelantikan Trump di dalam Ruangan
Misi yang dipimpin oleh "Hurricane Hunters" milik USAF yang terkenal itu bertujuan untuk mengumpulkan data meteorologi bagi Pusat Badai Nasional AS saat sistem Kategori 5 bergerak menuju Jamaika.
You might be interested :
Pesawat Diberondong Peluru saat akan Mendarat, Pramugari Terkena Tembakan
Pesawat memasuki mata badai dari arah tenggara tepat setelah matahari terbit, menembus awan kelabu tebal, dengan cahaya redup di belakangnya.
Di depan, dinding mata badai yang menjulang tinggi melengkung membentuk lingkaran lebar. Lengkungan terang di sisi barat laut jauh menunjukkan tempat sinar matahari menembus tepi badai.
"Kami memasuki mata badai dari arah tenggara tepat setelah matahari terbit, dan lengkungan terang di dinding mata badai di barat laut jauh menunjukkan cahaya yang baru saja mulai mencapai puncak dari belakang kami," tulis unit Hurricane Hunters USAF di X sebagaimana dilansir Keidenesia.tv dari NDTV World, Selasa, 28 Oktober 2025.
Klip tersebut mengungkap "stadium effect", di mana dinding badai melengkung ke luar seiring ketinggian, menciptakan pemandangan luas seperti arena dari dalam. "Ada pusaran awan yang indah," tulis mereka.
Video lain menunjukkan kilatan petir yang menerangi dinding mata badai. Di dalam mata badai, permukaan laut di bawahnya menunjukkan gelombang yang bergerak ke berbagai arah sementara pusaran awan yang lambat berputar perlahan di tengahnya.
"Permukaan laut selalu menarik untuk dilihat dengan gelombang yang bergerak ke berbagai arah," lanjut postingan tersebut.
Pusat Badai Nasional mengonfirmasi bahwa Badai Melissa adalah badai terkuat yang pernah melanda Jamaika sejak pencatatan dimulai pada tahun 1851, 174 tahun yang lalu.
Melissa, yang bergerak lambat dengan kecepatan sekitar 6-8 km/jam, diperkirakan akan melanda Jamaika Selasa pagi, membawa gelombang badai yang mengancam jiwa hingga 4 meter dan curah hujan melebihi 100 cm di beberapa daerah.
Jamaika telah membuka lebih dari 800 tempat penampungan dan memerintahkan evakuasi di daerah dataran rendah sementara pulau itu bersiap menghadapi banjir parah, tanah longsor, dan pemadaman listrik.
Hingga Senin malam watu setempat, lebih dari 50.000 rumah telah tanpa listrik. Setidaknya tujuh orang tewas di seluruh Karibia, termasuk di Haiti dan Republik Dominika.
Badai Melissa diperkirakan menjadi badai terkuat tahun ini, dengan kecepatan angin hingga 282 km/jam, menurut para ilmuwan.