
UPdates—Gubernur Riau, Abdul Wahid diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 3 November 2025 kemarin.
You may also like : 
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Tersangka, Sprindik Diteken Pimpinan KPK yang Baru
Menanggapi OTT sahabatnya, ulama kondang asal Pekanbaru, Riau, Prof Ustadz Abdul Somad (UAS) menggunggah tulisan di akun instagramnya @ustadzabdulsomad_official, Selasa, 4 November 2025.
You might be interested : 
OTT Seret Nama Menantu Jokowi, KPK Diingatkan Potensi Banyak Intervensi, Tunggu Pernyataan Bobby Besok
Dalam tulisan yang cukup panjang itu, UAS menceritakan bagaimana sosok Abdul Wahid, perjuangan hidupnya, keputusannya pulang kampung untuk maju sebagai calon gubernur, dukungan sang ustaz, program, hingga komitmen untuk berpolitik dengan bersih, dan tidak main uang.
Berikut tulisan lengkap UAS sebagaimana dilansir Keidenesia.tv dari akun Instagramnya, Selasa, 4 November 2025:
"Anak yatim. Di Simbar. Kampung Indragiri Hilir. Dikirim ibunya mondok ke Canduang. Lanjut kuliah di Fakuktas Tarbiyah, Uin Suska Riau. Jadi kuli bangunan untuk biaya kuliah. Numpang di kantor PKB. Punya duit, kenal dengan anak gadis, baru kenal dua bulan, dia pinang sendiri, nikah. Duduk di DPR, Provinsi Riau dan DPR-RI. 2019 kami keliling Indra Giri Hilir. Malang melintang di Jakarta. 2024 ingin pulang ke Riau. "Ada usaha. Hidup sudah nyamanm Untuk apa jadi Gubernur?" kutanya. "Saya mau bangun Riau. Masih banyak orang susah Ustadz? jawabnya. Daya dukung, ini 16 poin yang mesti disetujui: buat Islamic Centre, beasiswa untuk anak berprestasi , insentif guru mengaji, penyelenggara jenazah dan seterusnya. Agustus 2024 kami keliling dari ujung Rokan Hilir hingga Indragiri Hilir. Bersih. Jangan main duit. Akhirnya Abdul Wahid mendapat amanah sebagai Gubernur Riau. Laut politik dengan angin kencang, karang tajam, dipukul ombak dihempas gelombang. Sebagai sahabat, saya support dan mendoakanm "Semua orang berkumpul untuk memudaratkanmu, tidak akan mampu, kecuali memang sudah taqdir Allah. Pena taqdir sudah terangkat Kertas taqdir sudah kering (HR. At-Tirmidzi)."
Abdul Wahid Sudah di Gedung KPK
Abdul Wahid tiba Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 10.35 WITA dalam pengawalan ketat aparat kepolisian dan petugas keamanan KPK.
Ia mengenakan kaus putih, celana biru, dan masker senada yang menutupi sebagian wajahnya. Enggan memberikan keterangan kepada awak media yang telah menunggu sejak pagi, Wahid yang menenteng tas berwarna biru langsung berjalan menuju lobi gedung.
Selain Abdul Wahid, KPK juga menggelandang dua pejabat Pemerintah Provinsi Riau lainnya yakni Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPRPKPP), Muhammad Arif Setiawan dan Sekretaris Dinas PUPRPKPP Riau, Ferry Yunanda yang juga sama-sama mengenakan masker.
Mereka langsung masuk ke kantor KPK untuk dimintai keterangan.
KPK membawa sembilan orang ke Jakarta setelah OTT ini. Mereka sebelumnya, sudah diperiksa secara intensif oleh penyidik sejak kemarin malam.
“Pascakegiatan tangkap tangan, penyidik kemudian melakukan pemeriksaan secara intensif pada pihak-pihak yang diamankan. Hari ini, sembilan orang dari sepuluh yang ditangkap akan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK,” kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo kepada awak media di Jakarta.
Menurut Budi, proses pemindahan dilakukan dalam dua kloter, pagi dan siang. “Total ada sembilan orang yang dibawa ke Jakarta,” ujar Budi.