
UPdates – Perdana Menteri Bulgaria, Rosen Zhelyazkov secara resmi mengumumkan pengunduran diri kabinetnya melalui siaran televisi, Jumat, 12 Desember 2025 waktu setempat.
Pengumuman tersebut disampaikan hanya beberapa menit sebelum parlemen dijadwalkan mengajukan mosi tidak percaya. Langkah ini terjadi menjelang bergabungnya Bulgaria ke zona euro dalam beberapa minggu mendatang.
Keputusan ini setelah pemerintah Bulgaria berminggu-minggu didemo ribuan warganya yang menyoroti kebijakan ekonomi dan kegagalan pemberantasan korupsi.
Disadur dari Al Jazeera, Rosen Zhelyazkov menjelaskan bahwa mereka ingin memenuhi harapan masyarakat. Ia juga menyatakan bahwa kekuasaan berasal dari suara rakyat. Sebelumnya, ribuan warga Bulgaria turun ke jalan di Sofia dan berbagai kota lain sebagai bagian dari gelombang protes.
Para demonstran memprotes korupsi yang dianggap tidak mampu diberantas oleh pemerintah, termasuk kegagalan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.
Minggu lalu, pemerintah menarik rencana anggaran 2026 yang merupakan anggaran pertama yang disusun dalam mata uang euro, setelah tekanan publik meningkat.
Meskipun rencana anggaran telah ditarik, protes tetap berlanjut dan mencerminkan ketidakpuasan mendalam di negara tersebut. Presiden Bulgaria, Rumen Radev turut menyerukan pengunduran diri pemerintah dan meminta parlemen mendengar suara publik.
Dengan jatuhnya pemerintah, Radev kini harus meminta partai-partai di parlemen untuk mencoba membentuk pemerintahan baru. Namun banyak pihak memperkirakan upaya itu akan menemui jalan buntu.
Jika tidak ada koalisi yang berhasil dibentuk, Radev akan menunjuk pemerintahan sementara. Pemerintahan tersebut akan memimpin Bulgaria hingga pemilu baru dapat diselenggarakan.