
UPdates—Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto menyatakan, persiapan kontingen pasukan pemelihara perdamaian untuk misi internasional di Gaza telah memasuki tahap seleksi.
You may also like :
Media Israel Bongkar Sadisnya Jenderal Zionis, Perintahkan Tembaki Warga Gaza yang Cari Makan di Lokasi Bantuan
Sebelumnya Kapuspen TNI Mayjen Freddy Ardianzah menegaskan bahwa pemerintah berencana mengirim sebanyak 20 ribu pasukan perdamaian ke Gaza.
You might be interested :
Jurnalis Gaza Dibantai Bersama 11 Keluarganya di Rumahnya
TNI memastikan personelnya siap memenuhi perintah tersebut dan telah melakukan pelatihan sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan nanti.
Agus kepada wartawan usai rapat tertutup bersama Komisi I di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 24 November 2025 mengatakan, pasukan TNI akan dipimpin jenderal bintang tiga.
“Untuk kontingen pasukan pemelihara perdamaian sudah masuk tahap seleksi. Kemudian rencana nanti dipimpin oleh jenderal bintang tiga. Di bawahnya ada tiga brigade, tiga brigade komposit,” ujarnya sebagaimana dilansir Keidenesia.tv, Senin, 24 November 2025.
Setiap brigade komposit akan diperkuat sejumlah elemen pendukung. Mulai dari satu batalyon kesehatan, batalyon konstruksi, batalyon bantuan, dan bantuan mekanis.
Selain kekuatan darat, TNI juga menyiapkan unsur udara dan laut untuk mendukung operasi kemanusiaan tersebut.
Pasukan Indonesia juga akan dilengkapi pesawat dan kapal laut. “Kita menyiapkan helikopter, kemudian pesawat C-130 Hercules, dan dua kapal rumah sakit dari Angkatan Laut lengkap dengan helikopter,” ungkap Agus.
Agus memastikan proses rekrutmen atau seleksi pasukan untuk misi ini dilakukan dengan ketat. Mulai dari tes kesehatan hingga psikologi.
“Untuk rekrutmen pasukan, yang pertama adalah tes kesehatan. Tentunya harus memiliki kesehatan yang baik. Kemudian fisik yang baik, dan psikologi juga,” tegasnya.
Lalu, kapan mereka diberangkatkan? Panglima menyebut pengiriman tim pendahulu akan dilakukan setelah ada kejelasan penugasan.
“Apabila sudah ada kejelasan, kita akan kirim personel ke sana untuk memastikan situasi dan penempatan pasukan,” kata Agus.