Pemain Malaysia, Arif Aiman merayakan golnya di kualifikasi AFC melawan Korea Selatan pada tahun 2024 (Foto: Thaier al-Sudani/Reuters)

Dituduh Palsukan Dokumen, Malaysia Lawan Sanksi FIFA

7 October 2025
Font +
Font -

UPdates—Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menyatakan akan mengajukan banding atas sanksi FIFA setelah dituduh oleh badan pengatur sepak bola dunia tersebut melakukan kecurangan.

You may also like : netty aher dprCOVID-19 Naik, Kemenkes Minta Tunda Jalan-jalan ke Luar Negeri, DPR: Jangan Terlalu Pede

“Klaim bahwa para pemain ‘memperoleh atau mengetahui dokumen palsu’ tidak berdasar karena sejauh ini belum ada bukti kuat yang diajukan,” kata FAM dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Facebook pada hari Selasa, membantah temuan FIFA sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Aljazeera.

You might be interested : img 7318Drawing Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Siang Ini, Kluivert dan Sumardji Wakili Indonesia

"FAM ingin menegaskan bahwa para pemain keturunan yang terlibat adalah warga negara Malaysia yang sah," lanjut FAM.

Pada bulan September, FIFA menskors tujuh pemain kelahiran luar negeri yang bermain untuk Malaysia dalam kemenangan 4-0 atas Vietnam pada bulan Juni di kualifikasi Piala Asia 2027 selama 12 bulan dan mendenda FAM sebesar $438.000, dengan alasan pemalsuan atau manipulasi dokumen.

Dalam laporan lengkapnya yang dirilis Senin, komite disiplin FIFA mengatakan akta kelahiran asli menunjukkan perbedaan yang tajam dengan dokumen yang diberikan.

Itu merujuk pada dokumen dari FAM yang mengklaim para pemain memiliki kakek/nenek yang lahir di Malaysia, sehingga mereka memenuhi syarat untuk mewakili negara tersebut berdasarkan aturan FIFA.

Komite melaporkan bahwa akta kelahiran asli menunjukkan bahwa anggota keluarga tersebut sebenarnya lahir di negara yang sama dengan para pemain: Argentina, Brasil, Belanda, dan Spanyol.

"Menunjukkan dokumen palsu dengan tujuan mendapatkan kelayakan untuk bermain di tim nasional merupakan, murni dan sederhana, suatu bentuk kecurangan, yang sama sekali tidak dapat dimaafkan," kata FIFA dalam laporan tersebut.

"Perilaku seperti itu mengikis kepercayaan terhadap keadilan kompetisi dan membahayakan esensi sepak bola sebagai aktivitas yang didasarkan pada kejujuran dan transparansi," lanjutnya.

Dalam pembelaannya, FAM mengatakan telah terjadi kesalahan administratif saat menyerahkan dokumen dan sedang bersiap untuk mengajukan banding atas putusan tersebut menggunakan dokumen asli yang telah disertifikasi oleh pemerintah Malaysia.

"FAM akan mengajukan banding resmi terkait kesimpulan ini, dan tetap berkomitmen untuk membela integritas sepak bola nasional berdasarkan fakta dan dokumen autentik," katanya.

Laporan FIFA menyatakan bahwa FAM mengakui telah dihubungi oleh lembaga eksternal terkait warisan para Pemain, namun gagal memverifikasi keaslian dokumen secara independen.

FIFA menambahkan bahwa mereka berhasil memperoleh dokumen asli yang relevan tanpa hambatan, yang menyoroti kurangnya ketelitian yang memadai oleh FAM.

Konfederasi Sepak Bola Asia, yang menyelenggarakan Piala Asia, akan menyerahkan hasil akhir kasus ini kepada komite disiplinnya sendiri, yang dapat berarti hukuman lebih lanjut bagi Malaysia, yang akan bertanding melawan Laos pada hari Kamis.

Kejadian ini telah memicu kemarahan di Malaysia. Menteri Olahraga Malaysia, Hannah Yeoh menegaskan, para penggemar marah dan kecewa dengan munculnya masalah ini.

"Meskipun FAM telah mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa itu adalah kesalahan teknis, kesalahan staf mereka, semua itu perlu diperbaiki karena pernyataan 19 halaman tersebut berisi pernyataan yang sangat serius dari FIFA, yang mencoreng citra negara ini. Para penggemar marah, terluka, dan kecewa," ujar Hannah.

Font +
Font -