UPdates—Lima anggota keluarga di negara bagian Bihar, India timur dibunuh secara brutal karena dicurigai menggunakan ilmu sihir pada anak-anak. Polisi India sudah menangkap tiga orang terkait peristiwa itu.
You may also like : Pria Ini Ajar 10.000 Orang Berenang Gratis untuk Akhiri Kasus Tenggelam di Sungai
Menurut polisi, sekitar 50 orang membawa tongkat dan senjata lainnya menerobos masuk ke rumah keluarga tersebut di Desa Tetgama, Distrik Purnea, pada Minggu malam waktu setempat, lalu menyerang dan membakar mereka.
You might be interested : Pembunuhan Sadis di Jakarta, Remaja Habisi Ayah dan Nenek, Ibunya Luka Parah Lolos dari Maut
Jenazah mereka yang hangus ditemukan pada Senin pagi setelah seorang anggota keluarga di bawah umur, satu-satunya yang selamat, melaporkan serangan tersebut kepada polisi.
Polisi mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki apakah kelima orang tersebut dibakar hidup-hidup atau dibakar setelah dibunuh. Korban tewas termasuk tiga perempuan.
Penduduk desa menduga bahwa keluarga tersebut bertanggung jawab atas kematian seorang anak laki-laki di desa tersebut yang telah meninggal 10 hari sebelumnya. Pada Minggu malam, menurut laporan setempat, saudara laki-laki anak tersebut juga jatuh sakit.
Para korban diidentifikasi sebagai Babu Lal Oraon, 50 tahun, ibunya, Kanto Devi, 70 tahun, dan istri serta dua anaknya yang sudah dewasa.
Satu-satunya yang selamat adalah putra Oraon yang berusia 16 tahun, yang sedang berada di rumah kerabatnya ketika serangan itu terjadi. Ia menuduh seluruh desa berada di balik serangan itu.
Hindustan Times melaporkan, ia menuduh massa menuduh ibunya membunuh anak laki-laki itu dengan ilmu hitam dan kemudian menyerang keluarganya dengan tongkat dan senjata tajam.
“Itu desa komunitas Oraon, dengan sebagian besar penduduk desa berasal dari kelompok suku. Kami menerima informasi bahwa lima anggota keluarga diserang dan dibunuh,” kata Pankaj Kumar Sharma, seorang petugas polisi setempat sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Independent, Rabu, 9 Juli 2025.
“Apakah mereka dibakar hidup-hidup atau dibakar setelah meninggal masih dalam penyelidikan,” lanjutnya.
Meskipun keluarga korban telah menyebutkan empat orang dalam laporannya, kata Sharma, polisi menduga masih banyak penduduk desa lain yang terlibat dalam serangan itu.
“Penggerebekan sedang berlangsung untuk menangkap para tersangka lainnya dan kami juga sedang menyelidiki untuk memeriksa keterlibatan lebih lanjut,” jelasnya.
Perwira polisi senior Pramod Kumar Mandal mengatakan keluarga Oraon diduga dipaksa oleh seorang warga desa bernama Ramdev Mahto untuk “menyembuhkan” anaknya yang sakit. Ketika anak itu tidak kunjung sembuh, katanya, mereka membunuh kelima anggota keluarga tersebut.
"Ini adalah insiden yang mengerikan. Tak seorang pun percaya insiden seperti itu bisa terjadi di abad ke-21," kata Mandal.
Serangan, terutama terhadap perempuan dan janda, atas dugaan praktik sihir bukanlah hal yang jarang terjadi, terutama di India timur, meskipun ada undang-undang yang melarang perburuan penyihir.
Pada tahun 2018, sembilan orang dijatuhi hukuman mati karena membunuh tiga anggota keluarga yang mereka tuduh sebagai penyihir.
Menurut Biro Catatan Kejahatan Nasional, sekitar 2.100 pembunuhan semacam itu terjadi di negara itu antara tahun 2001 dan 2012. Pada tahun 2020 saja, setidaknya 15 perempuan dibunuh karena dicurigai melakukan praktik sihir.