UPdates—Donald Trump mengklaim kemenangan atas jagoan Demokrat Kamala Harris dalam pemilihan presiden AS, yang menandai kebangkitan politiknya yang menakjubkan empat tahun setelah ia meninggalkan Gedung Putih.
Meski Trump belum mencapai 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk menjadi presiden AS ke-47, dengan 267 suara berbanding 224 untuk Kamala Harris, keunggulannya tampaknya tak tergoyahkan.
Tak lama setelah berpidato di hadapan kerumunan pendukung yang bersorak di Palm Beach County Convention Center, para pemimpin dunia termasuk Perdana Menteri Inggris Kier Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan ucapan selamat
"Amerika telah memberi kita mandat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kuat," katanya pada Rabu pagi waktu setempat sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari The New Daily, Rabu, 6 November 2024.
Trump yang berterima kasih kepada rakyat Amerika karena terpilih sebagai presiden ke-45 dan ke-47 berjanji akan membawa AS ke zaman keemasan.
"Ini akan menjadi zaman keemasan Amerika. Ini adalah kemenangan luar biasa bagi rakyat Amerika yang akan memungkinkan kita untuk membuat Amerika hebat lagi," ujarnya.
Ia juga menghabiskan beberapa menit memuji Elon Musk, orang terkaya di dunia, yang menggelontorkan sekitar $US120 juta untuk mendukung kampanye Trump. Trump mengatakan ia akan menunjuk Musk untuk memimpin komisi efisiensi pemerintah.
Menurut Edison Research, Trump menguasai negara bagian medan pertempuran Pennsylvania, North Carolina, dan Georgia dan memimpin di empat negara bagian lainnya yang menjadi penentu kemenangannya.
Mantan presiden itu menunjukkan kekuatan di seluruh wilayah negara, meningkatkan pencapaian suaranya pada tahun 2020, mulai dari daerah pedesaan hingga pusat kota.
Partai Republik juga memenangkan mayoritas Senat AS setelah membalikkan kursi Demokrat di Virginia Barat dan Ohio. Tidak ada satu partai pun yang tampaknya memiliki keunggulan dalam perebutan kendali DPR di mana Partai Republik saat ini memegang mayoritas tipis.
Trump memasuki hari pemilihan dengan peluang 50-50 untuk merebut kembali Gedung Putih, perubahan haluan yang luar biasa dari 6 Januari 2021, ketika banyak pakar menyatakan karier politiknya berakhir.
Hari itu, segerombolan pendukungnya menyerbu Kongres dalam upaya melakukan kekerasan untuk membatalkan hasil pemilu 2020.
Trump memperoleh lebih banyak dukungan dari warga Hispanik, pemilih yang secara tradisional adalah Demokrat, dan rumah tangga berpenghasilan rendah yang sangat merasakan sengatan kenaikan harga sejak pemilihan presiden terakhir pada tahun 2020, menurut jajak pendapat dari Edison.
Pemilih yang isu utamanya adalah ekonomi memilih Trump dengan angka yang sangat besar, terutama jika mereka merasa lebih buruk secara finansial daripada empat tahun lalu.
Sekitar 31 persen pemilih mengatakan ekonomi adalah isu utama mereka, dan mereka memilih Trump dengan margin 79 persen berbanding 20 persen, menurut jajak pendapat. Sekitar 45 persen pemilih di seluruh negeri mengatakan situasi keuangan keluarga mereka lebih buruk hari ini daripada empat tahun lalu, dan mereka mendukung Trump dengan 80 persen berbanding 17 persen untuk Kamala Harris.
Tim kampanye Kamala Harris, Cedric Richmond, mengatakan wakil presiden akan berbicara di depan umum pada hari Rabu. "Kami masih harus menghitung suara," katanya.