UPdates - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi menggugat kantor berita British Broadcasting Corporation (BBC) atas tuduhan pencemaran nama baik terkait suntingan video pidatonya pada 2021 silam. Trump menuntut BBC membayar ganti rugi sebesar Rp166 triliun.
You may also like : 
Pemimpin Militer Israel Tolak Rencana Netanyahu Pendudukan Penuh di Gaza
Dilansir dari CNNIndonesia, Selasa, 16 Desember 2025, Trump meminta media Inggris memberikan ganti rugi masing-masing sebesar Rp83 triliun untuk dua tuntutan, yakni dugaan pencemaran nama baik dan pelanggaran Undang-Undang Praktik Perdagangan yang Menipu dan Tidak Adil Florida.
You might be interested : 
4 Pekan sebelum Lengser, Biden Ringankan Hukuman 37 Terpidana Mati Federal
Disadur dari AFP, gugatan Trump itu resmi dilayangkan pada Senin, 15 Desember 2025 waktu setempat ke pengadilan federal di Miami.
Trump sebelum ini menyatakan BBC telah "memutarbalikkan kata-kata saya" dan bahkan menduga media tersebut, "menggunakan AI atau semacamnya" dalam penyuntingan.
Gugatan Trump berkaitan dengan dokumenter BBC yang ditayangkan tahun lalu sebelum pemilihan umum AS 2024 dalam program berita unggulan BBC "Panorama".
Dalam dokumenter itu, ada dua bagian pidato Trump pada 6 Januari 2021 yang dimasukkan BBC, namun penyuntingannya membuat Trump seakan menyerukan para pendukungnya untuk menyerang Capitol, tempat parlemen mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam pemilu 2020.
"BBC yang dulunya dihormati dan sekarang tercela telah mencemarkan nama baik Presiden Trump dengan sengaja, dengan niat jahat, dan dengan memanipulasi pidatonya dalam upaya terang-terangan untuk ikut campur dalam pemilihan presiden 2024," kata seorang juru bicara tim kuasa hukum Trump dalam sebuah pernyataan kepada AFP.
"BBC memiliki pola panjang dalam menipu audiensnya dalam pemberitaan tentang Presiden Trump, semuanya demi agenda politik sayap kiri mereka sendiri," lanjutnya.
Masalah penyuntingan ini telah membuat BBC diguncang huru-hara bulan lalu hingga para eksekutifnya mengundurkan diri.
BBC telah membantah tuduhan Trump mengenai pencemaran nama baik dan telah mengirimkan surat permintaan maaf kepada Sang Presiden.
Gugatan terhadap BBC ini merupakan yang terbaru dalam serangkaian tindakan hukum yang dilakukan Trump terhadap perusahaan-perusahaan media dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satunya, terhadap CBS News buntut wawancara "60 Minutes" dengan Kamala Harris, yang menurut Trump diedit supaya memperlihatkan Harris lebih cerdas daripada aslinya. Harris saat itu calon presiden dari Partai Demokrat.
Paramount Global selaku pemilik jaringan akhirnya setuju membayar US$16 juta (sekitar Rp267 miliar) untuk menyelesaikan kasus tersebut.
