UPdates—Anggota Komisi III DPR RI Rizki Faisal, mengkritik pernyataan Penasihat Ahli Kapolri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi, terkait kasus penembakan pemilik rental mobil yang tengah menjadi sorotan publik.
You may also like : Wacanakan Restorative Justice Koruptor, DPR Minta Menteri Yusril Hati-hati Bicara
Politisi Partai Golkar itu menilai pernyataan tersebut menjadi blunder yang merugikan citra Kapolri dan institusi Polri secara keseluruhan.
Menurutnyai, pernyataan Aryanto Sutadi tidak hanya kurang hati-hati, tetapi juga mengikis kepercayaan publik terhadap Polri. Khususnya di tengah upaya institusi tersebut untuk memperkuat program Presisi yang berfokus pada responsibilitas, empati, dan keadilan bagi masyarakat.
Ia menegaskan, sebagai penasihat Kapolri, pernyataan yang disampaikan seharusnya mencerminkan tanggung jawab Polri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.
"Polisi harus menunjukkan keberanian dan strategi dalam menghadapi situasi seperti ini, bukan memberikan kesan seolah-olah tugas itu bisa ditunda atau diabaikan,” tegas Rizki dalam keterangannya di Jakarta sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari situs resmi DPR RI, Kamis, 9 Januari 2025.
Pernyataan yang kurang hati-hati kata Rizki dapat memberikan dampak negatif terhadap persepsi masyarakat. Apalagi, saat masyarakat membutuhkan perlindungan, polisi harus dilihat sebagai pihak yang sigap, tidak ragu, dan dapat diandalkan.
"Sehingga pernyataan seperti ini justru bisa mengikis rasa kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian,” ujarnya.
Rizki mengingatkan bahwa penasihat Kapolri harusnya menunjukkan profesionalisme dalam setiap pernyataan publik. Seperti, ketegasan dan kesiapan dalam menjalankan tugas yang akan menjaga wibawa Kapolri dan institusi Polri.
"Bila ada kekhawatiran operasional, sebaiknya dijelaskan dalam bentuk rencana mitigasi risiko, bukan melalui alasan yang dapat dipersepsikan sebagai pembenaran untuk tidak bertindak,” kritiknya.
Makanya, Rizki menyarankan agar pernyataan dari pejabat internal Polri lebih berfokus pada langkah solutif.
“Misalnya, menyampaikan bahwa Polri sedang menyusun strategi yang aman namun tetap efektif dalam menangani situasi ini, sehingga kepercayaan publik terhadap Polri tetap terjaga,” katanya.
Keyakinan Rizki, Kapolri dan seluruh jajaran Polri berkomitmen untuk meningkatkan profesionalisme, keberanian, dan kesiapan dalam menjalankan tugas melindungi masyarakat.
“Kami yakin bahwa Kapolri memiliki komitmen kuat untuk menjaga wibawa institusi Polri. Karena itu, setiap pernyataan publik dari pejabat internal harus mencerminkan semangat tersebut dan memperkuat citra positif Polri di mata masyarakat,” ujar Rizki Faisal.
Penasihat Ahli Kapolri Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi menjadi sorotan karena menilai tindakan yang dilakukan bos rental Ilyas Abdurrahman menyergap pencuri merupakan tindakan nekat. Aryanto Sutadi mengatakan polisi yang menolak membantu juga sepertinya tak menyangka bos rental justru menghadapi pencuri tanpa pendampingan petugas.
"Dia (polisi) gak menyangka orang yang minta tolong nekat betul yah menghadapi orang bersenjata," kata Aryanto sambil tertawa.
Memposisikan diri sebagai polisi yang berjaga saat itu, ia mengatakan akan meminta bantuan lebih dulu. "Kalau seandainya polisi itu polisi baik saya pasti akan nyari kekuatan. Diskresi saya minta bantuan polsek 'pak ini ada begini minta bantuan segera', didatangkan sehingga kita bisa ke sana dan berhasil, saya gak akan berangkat sendiri gitu," ujar Aryanto Sutadi.
Aryanto menegaskan tak menyalahkan anggota polisi Polsek Cinangka yang telah menolak membantu bos rental dalam mengejar pencuri mobil.
"Makanya saya gak bisa menyalahkan anggota di lapangan untuk menolak saat itu, tetapi ini mesti diperiksa Propam apa dia layak menolak bantuan. Karena ada SOP, antara SOP dengan critical point itu lah kematangan polisi di lapangan dan keahlian dia bertindak. Ini contoh aktivitas polisi yang pelik, kalau salah diguyo-guyo kalau berhasil belum tentu disanjung," katanya.
Bos rental mobil Ilyas Abdurrahman tewas saat mempertahankan mobil miliknya dari tangan pencuri. Ilyas meregang nyawa usai ditembak pada bagian dada di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak.
Sebelum ditembak, bos rental itu sempat meminta bantuan pada polisi di Polsek Cinangka, tapi ditolak. Saat meminta bantuan, bos rental diminta membuat laporan polisi lebih dulu. Sedangkan waktu itu, posisi mereka sedang melakukan pengejaran terhadap pencuri mobil. Kasus ini kemudian viral dan belakangan terungkap jika pelakunya adalah oknum TNI AL.