
UPdates—Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) mengatakan bahwa sebuah kendaraan patroli mereka diserang granat oleh drone dan tank Israel di dekat Kfar Kila di Lebanon selatan.
You may also like :
AS Akui Gagal Hancurkan Situs Nuklir Iran, Wali Kota Tel Aviv: Kami Rusak Parah
UNIFIL dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari Anadolu, Senin, 27 Oktober 2025 menegaskan, serangan Israel tersebut melanggar Resolusi Dewan Keamanan 1701 dan kedaulatan Lebanon.
You might be interested :
Demo Pendukung Hizbullah, Kendaraan PBB Dibakar, Komandan Pasukan Terluka
“Serta menunjukkan pengabaian terhadap keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian yang melaksanakan tugas-tugas yang diamanatkan Dewan Keamanan di Lebanon selatan," kata UNIFIL sebagaimana dilansir Keidenesia.tv.
Menurut UNIFIL, tidak ada korban luka atau kerusakan dalam serangan tersebut.
Misi penjaga perdamaian juga mengatakan bahwa sebuah drone Israel terbang di atas patroli UNIFIL di area yang sama, yang mendorong pasukan penjaga perdamaian untuk mengambil langkah-langkah defensif untuk menetralisirnya.
UNIFIL telah beroperasi di Lebanon selatan sejak 1978 dan diperkuat secara signifikan berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 setelah perang tahun 2006 antara Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon.
Israel telah berulang kali melancarkan serangan udara di Lebanon dengan klaim menargetkan infrastruktur Hizbullah meskipun ada perjanjian gencatan senjata yang berlaku efektif pada November 2024.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, tentara Israel seharusnya mundur dari Lebanon selatan pada Januari 2025. Namun, Israel hanya menarik sebagian pasukannya dan terus mempertahankan kehadiran militer di lima pos perbatasan.