UPdates—Rismon Hasiholan Sianipar, ahli forensik digital dan mantan dosen Universitas Mataram kembali mengungkap bukti yang menurutnya menunjukkan kebohongan pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait ijazah mantan presiden Joko Widodo (Jokowi). Bukti tersebut adalah skripsi teman kuliah Jokowi.
You may also like : Jokowi Finalis Pemimpin Terkorup Dunia 2024, Rocky Gerung: Sejarah Memalukan
Hal ini diungkap Rismon Hasiholan Sianipar sehari setelah ia bersama alumni UGM lainnya dan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi Fakultas kampus itu untuk meminta klarifikasi terkait keaslian ijazah Jokowi yang belakangan ini menjadi sorotan publik.
You might be interested : Ditendang PDIP, Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi
Dalam unggahannya di akun X pribadinya, @SianiparRismon yang dipantau keidenesia.tv, Rabu, 16 April 2025, alumni UGM itu menyebut skripsi Saminudin Barori Tou yang diklaim UGM sebagai teman kuliah Jokowi sama sekali tidak benar. Alasannya, di lembaran pengesahan tertulis "Tesis" bukan skripsi.
"Skripsi SAMINUDIN BARORI TOU yang diakui pihak UGM merupakan rekan kuliah Jokowi, TERNYATA lembar pengesahan skripsinya TERTULIS TESIS! KALIAN Sigit Sunarta, Wening Udasmoro, Arie Sujito, Andi Sandi, San Afri Awang STOP MENIPU RAKYAT!" tulisnya di X.
Nama-nama yang disebut Rismon adalah Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran Wening Udasmoro, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni Arie Sujito, Sekretaris Universitas Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, Dekan Fakultas Kehutanan Sigit Sunarta, dan Ketua Senat Fakultas Kehutanan San Afri Awang.
"Lembar pengesahan SAMINUDIN BARORI TOU itu saya foto sendiri saat pertemuan yang diberikan oleh dua wakil rektor UGM tersebut, Wening Udasmoro dan Arie Sujito. KALAU KALIAN MENIPU, tolong lebih cermat dan detil! SKRIPSI ATAU TESIS? UGM PARAHHH!" tegas Rismon Hasiholan Sianipar.
Unggahan Rismon membuat UGM langsung jadi bulan-bulanan netizen. Apa yang dilakukan UGM oleh warganet dinilai memalukan.
"Memalukan sekali @UGMYogyakarta, kemana kehormatan akademisi yang sangat menghormati nilai-nilai intelektual dan kejujuran," kecam pengguna X dengan akun bernama @484nX.
"@UGMYogyakarta sebagai fakultas pertama di Indonesia yang berdiri tahun 1949. Setelah 76 tahun nama besarnya luluh lantak, kehilangan legitimasi dan marwahnya demi membela 1 orang," tambah @aro_6ansi.
Warganet lain mengaku semakin bingung dengan kasus ini. "Gak jelas ini ugm. Dari awal sdh aneh ijazah hilang tapi belum, contoh skripsi yg ditunjukkan tesis," ujar @cuukdaniels.
Kemarin, Rismon bersama pakar telematika yang juga mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo dan praktisi Nutritional Neuroscien, Tifauzia Tyassuma atau yang lebih dikenal publik dengan nama Dokter Tifa menjadi perwakilan TPUA dan alumni menemui pihak kampus.
Ketiga alumni UGM itu melihat salinan skripsi Jokowi dan pihak kampus kemudian menunjukkan skripsi teman kuliah Jokowi yang turut hadir dalam pertemuan itu.
Pihak UGM setelah pertemuan menegaskan bahwa Joko Widodo adalah alumnus UGM. Pernyataan itu disampaikan dalam keterangan resmi yang dilansir keidenesia.tv dari situs resmi UGM.
"Dalam pertemuan tersebut, Universitas Gadjah Mada menyatakan bahwa Joko Widodo adalah alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM)," demikian pernyataan yang disampaikan Sekretaris Universitas, Dr. Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu.
"Yang bersangkutan telah melaksanakan seluruh proses studi yang dimulai sejak tahun 1980 dengan nomor mahasiswa 80/34416/KT/1681 dan diwisuda pada tanggal 5 November 1985," lanjut pernyataan itu.
Pihak kampus juga menegaskan bahwa UGM tidak terkait konflik kepentingan antara Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) dan Joko Widodo. Mereka juga menyatakan bahwa UGM sebagai institusi publik yang melaksanakan sistem pendidikan tinggi di Indonesia terikat dengan Peraturan Perundang-undangan berkaitan dengan perlindungan data pribadi dan Keterbukaan Informasi Publik.
"Oleh sebab itu, UGM hanya bersedia menunjukkan data yang bersifat publik sedangkan data yang bersifat pribadi hanya akan diberikan jika diminta secara resmi oleh aparat penegak hukum," tegas UGM.