Pembantaian warga Gaza terus berlanjut (Foto: Anadolu)

Genosida tanpa Akhir di Gaza, Israel Kembali Bunuh dan Lukai 241 Warga

1 November 2024
Font +
Font -

UPdates—Genosida di Gaza, Palestina seperti tanpa akhir. Dalam 24 jam terakhir, pasukan Israel kembali membunuh dan melukai 241 warga.

You may also like : israel fans gettyDemonstran Pro-Palestina Bentrok dengan Suporter Klub Israel Maccabi Tel Aviv  di Amsterdam

“Pasukan Israel menewaskan 55 orang dan melukai 186 lainnya dalam tiga pembantaian keluarga dalam 24 jam terakhir,” kata Kementerian Kesehatan di daerah kantong yang terkepung itu sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Anadolu, Jumat, 1 November 2024.

You might be interested : hamas pmi rteHamas Kembali Bebaskan 3 Sandera Israel, Dilakukan di 2 Lokasi Berbeda

Saat ini, total sudah 43.259 warga Gaza yang tewas di tangan tentara zionis. Selain itu, sekitar 101.827 orang lainnya terluka dalam serangan brutal tanpa henti Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Menurut Kementerian Kesehatan, jumlah korban bisa lebih tinggi. “Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” jelasnya.

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel terus melancarkan serangan brutalnya di Jalur Gaza sejak serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.

Serangan Israel telah menggusur hampir seluruh penduduk wilayah tersebut di tengah blokade yang terus berlangsung yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Upaya mediasi yang dipimpin oleh AS, Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas selalu gagal karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak menghentikan perang.

Israel menghadapi tuntutan kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza. Mereka dilaporkan Afrika Selatan. Selain itu, mereka dikecam di seluruh dunia.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

capture

Tan Malaka

"Kelahiran suatu pikiran sering menyamai kelahiran seorang anak. Ia didahului dengan penderitaan-penderitaan pembawaan kelahirannya."
Load More >