UPdates - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terus berupaya menekan lonjakan harga sejumlah komoditas yang terjadi pada awal Ramadan 1446 H. Salah satunya cabai rawit merah yang mengalami kenaikan signifikan dari harga biasanya.
You may also like : Bukan Soal Menang Kalah, Ini Alasan Danny Pomanto-Azhar Arsyad Gugat Hasil Pilgub Sulsel ke MK
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman (ASS) saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Terong dan Gudang Bulog pada Sabtu, 1 Maret 2025. ASS menemukan adanya lonjakan harga cabai rawit merah sampai Rp 40 per kilogram dari harga biasanya.
“Yang perlu kita perhatikan hanya beberapa komoditas tertentu seperti Cabai. Namun, kita akan terus memantau perkembangan harga setiap hari,” ujar ASS), dikutip Keidenesia dari laman resmi Pemkot Makassar, Senin, 3 Maret 2025.
Harga cabai rawit yang biasanya dibanderol Rp 35 ribu per kilogram, kini melonjak hingga mencapai Rp 75 ribu per kilogram dalam dua minggu terakhir.
Andi Sudirman menyebutkan, pemerintah akan melakukan intervensi bersama Forkopimda kota dan Sulsel, termasuk melalui operasi pasar, peningkatan produksi pertanian, serta pendampingan kepada petani dan distributor.
“Seperti cabai yang mengalami kenaikan harga dua pekan terakhir, kita akan melakukan intervensi dengan Forkopimda kota dan Sulsel,” ujarnya.
“Secara umum harga kebutuhan pokok lainnya masih stabil. Intervensi akan dilakukan melalui operasi pasar, peningkatan produksi pertanian, dan pendampingan kepada petani serta distributor,” tambahnya.
Selain itu, Andi Sudirman memastikan ketersediaan stok beras di Sulawesi Selatan selama bulan Ramadan aman. Saat ini, stok beras di gudang Bulog mencapai 184 ribu ton, dengan target peningkatan hingga 509 ribu ton.
"Kita optimis berada dalam zona hijau. Stok beras aman," pungkasnya.