UPdates—Pemerhati politik Aditya Perdana menekankan pentingnya mewaspadai praktik politik uang dalam masa tenang menjelang pemungutan suara Pilkada serentak pada 27 November 2024.
Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting itu mengatakan, money politics ini biasanya terjadi di masa-masa hari terakhir menjelang pemilihan.
"Di situlah kesempatan para calon maupun tim sukses melakukan manuver di detik-detik terakhir," kata Aditya Perdana dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Senin, 25 November 2024 sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari rri.co.id.
Aditya Perdana menjelaskan, masa tenang ini merupakan masa krusial dan momok untuk politik uang. "Faktanya memang demikian kuat setiap pemilihan. Ini menghantui setiap pemilihan kita, dengan cara-cara yang tidak lazim," ujarnya.
Ketidaklaziman itu, kata dia, karena uang yang dikeluarkan untuk membeli suara rakyat jumlahnya sudah tidak rasional. "Angkanya itu semakin lama semakin membesar, perhitungannya seperti semacam judi," jelasnya.
Menurut dia, praktik politik uang ini membuat masyarakat tidak terdidik dan harusnya menjadi kekhawatiran bersama bagi semua pihak. "Ini menjadi momok besar. Setiap pemilihan kita menghadapin situasi yang berulang," katanya.
Pilkada 2024 memasuki masa tenang sejak Minggu dan akan berlangsung hingga Selasa, 26 November 2024. Selama periode ini, pasangan calon kepala daerah dilarang melakukan kegiatan kampanye. Termasuk pertemuan terbatas.
Di masa tenang, seluruh alat peraga kampanye harus diturunkan. Pembersihan alat peraga kampanye ini dilakukan hingga 26 November.
Komisioner KPU RI Idham Kholid mengingatkan semua peserta pilkada serta tim sukses mereka untuk mematuhi aturan selama masa tenang ini.