UPdates—Perang dua tahun Gaza bukan hanya membunuh puluhan ribu warga sipil tak berdosa dan menghancurkan rumah-rumah tempat berteduh warga Palestina.
You may also like : Buronan ICC, Trump Sebut PM Israel Netanyahu Pahlawan Perang
Perang genosida yang dilancarkan Israel sejak 7 Oktober 2023 itu juga menghancurkan mimpi anak-anak Gaza.
You might be interested : Undang Profesor Pro Israel yang Dukung Genosida di Gaza, UI Dihujat, Rektor Bilang Kecolongan
Sejak perang berkecamuk, bocah-bocah Gaza tak lagi mengenal ruang kelas. Hidup mereka terkatung-katung di tenda pengungsian, kelaparan, dan tidur di antara dentuman bom yang sewaktu-waktu bisa mencabik-cabik tubuh mungil mereka.
Tidak ada kengerian dan pedih yang melebih apa yang dialami anak-anak Gaza. Bersama orangtuanya, mereka makan apa saja, termasuk rumput untuk bisa bertahan hidup di tengah pengepungan dan blokade bantuan Israel.
Rabu, 8 Oktober 2025 lalu, kabar gembira yang mungkin melebihi apapun yang pernah didengar anak-anak Gaza muncul. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan bahwa kelompok pejuang Palestina, Hamas dan Israel sudah sepakat berdamai.
Gencatan senjata pertama telah disepakati dan jika semua berjalan dengan baik, perang Gaza yang menyengsarakan dan telah menggugah kepedulian serta solidaritas warga dunia akan berakhir.
Kabar akan berakhirnya perang adalah hadiah terbaik bagi anak-anak Gaza yang sudah mengalami penderitaan yang seharusnya tidak pernah mereka alami seumur hidup.
Kegembiraan dan perasaan haru yang menyelimuti anak-anak Gaza setelah mendengar perang akan berakhir terekam dalam video-video yang ramai dibagikan di media sosial.
Salah satunya yang sedang viral adalah video bocah perempuan bernama Habiba yang dalam beberapa unggahan dinarasikan sedang dibangunkan ayahnya.
Video itu dibagikan termasuk oleh akun @habeba1025 dan @wearthepeace di Instagram dan @arwidodo di X.
“Habiba, Habiba, bangunlah, perang genosida sudah berakhir,” kata pria dalam video itu saat membangunkan bocah perempuan yang dinarasikan sebagai putrinya sebagaimana dilansir keidenesia.tv, Sabtu, 11 Oktober 2025.
Habiba dengan ekspresi terkejut membuka matanya dan langsung bertanya, “Apa?”
“Sudah berakhir. Saya janji. Perang genosida sudah berakhir Habiba,” jawab pria itu saat Habiba sudah duduk di sudut kamar dan mengusap wajahnya sembari menangis.
“Apakah kamu merindukan adikmu, Habiba?” tanya pria itu kembali diselingi tawa bahagia.
Habiba pun menangis dan mengucap syukur.”Alhamdulillahi rabbil alamin,” ucap Habiba.
“Kenapa kau menangis?” tanya pria itu di akhir video.
Akun @habeba1025 yang membagikan video itu menulis, “Dialah yang ingin mendengar tentang gencatan senjata.”
“Sayangku Syukurlah, semoga Tuhan menggembirakan hatimu dan memberimu ganti rugi,” komentar Sarah Nasser.
Video yang dibagikan akun @wearthepeace juga dipenuhi komentar mengharukan.
“Kebahagiaannya seperti kebahagiaan hari raya Idul Fitri,” tulis @anikaanannnn_.
“Anak-anak ini telah menanggung begitu banyak penderitaan,” ujar @b_helmandi.
“Ini membuat saya menitikkan air mata. Anak-anak Palestina pantas mendapatkan segalanya!!!” imbuh @lindalu82.
“Seharusnya tidak ada anak yang merasakan emosi sedalam ini,” tambah @sonygratefulheart.
“Menyayat hati. Mereka tidak pantas merasakan penderitaan yang mengerikan ini,” kata @ tanuja__chandra.
Yang lain memuji bagaimana ketangguhan rakyat Palestina. “Wahai rakyat Palestina, pikiranku takkan pernah bisa memahami ketangguhan kalian, kesabaran kalian!! Aku merasa terhormat menyaksikan ketangguhan kalian!! Terima kasih telah mengajari kami apa itu hidup & mati!! Terima kasih telah menyadarkan kami!!” tulis @solidarity.dsgn.
Ada juga yang memuji rasa syukur yang ditunjukkan Habiba. “Hal pertama yang dia katakan: 'Segala puji bagi Tuhan!!,” puji @chiquiratoisuta.
Video lain yang dibagikan @arwidodo menunjukkan seorang gadis kecil yang mengungkapkan kebahagiaan dan bagaimana perjuangannya bertahan hidup dari gempuran siang malam di Gaza.
"Alhamdulillah saya selamat untuk kedua kalinya dari pemboman, kematian, tertimbun reruntuhan dan pengusiran. Alhamdulillah saya selamat setelah tertimbun reruntuhan bangunan. Alhamdulillah atas nikmat kehidupan,” ucap gadis tersebut.
Serangan brutal Israel di Gaza dan wilayah Palestina lainnya telah menyebabkan ratusan ribu rakyat Palestina menjadi korban tewas dan terluka.
Sekitar 70 persen korban adalah anak-anak, perempuan, dan lansia. Dari data yang dilansir keidenesia.tv, hingga hari ini, hampir 20 ribu anak-anak dilaporkan tewas dalam perang Gaza.