Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN Heru Sutadi (Foto: Instagram)

Harga Meroket, Warga Diimbau Hindari Euforia 'Demam Emas' dan Hati-hati Investasi

14 April 2025
Font +
Font -

UPdates—Warga diimbau menghindari euforia 'demam emas'. Di tengah harga yang sedang meroket, masyarakat diharapkan tidak melakukan pembelian secara berlebihan dan berhati-hati dalam berinvestasi.

You may also like : presiden argentina voaPromosikan Kripto, Presiden Argentina Dituduh Terlibat Penipuan

Imbauan itu disampaikan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN). Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN Heru Sutadi, mengatakan, kenaikan harga emas juga membuka ruang bagi para spekulan.

Ini menurut Heru berpotensi merugikan masyarakat yang tidak memahami pola-pola permainan para spekulan investasi.

"Bisa saja para spekulan tersebut borong emas dengan harga tinggi seperti sekarang. Ketika harga naik lagi mereka akan menjual emasnya yang bisa menyebabkan harga emas turun,” kata Heru Sutadi dalam perbincangan dengan RRI Pro 3, Senin, 14 April 2025 sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari RRI.co.id.

“Masyarakat yang membeli emas dalam jumlah tidak sebesar spekulan bisa saja panik karena turunnya harga dan akhirnya menjual rugi emas mereka. Sudah rugi karena harganya turun, ditambah potongan administrasi dari toko atau penjual emas, jadi doble ruginya,” lanjutnya.

Makanya, Heru meminta masyarakat waspada. BPKN sendiri, lanjutnya, akan makin meningkatkan edukasi ke masyarakat agar tidak dirugikan.

BPKN juga mengimbau masyarakat berhati-hati dalam membeli emas sebagai instrumen investasi karena dugaan terdapat banyak peredaran emas palsu.

"Kita harus memastikan bahwa emas yang kita beli memiliki sertifikasi dan benar-benar asli. Jadi hati-hati dan cermat sebagai pembeli," jelas Heru Sutadi.

Menurut Heru, dalam membeli emas, masyarakat perlu memastikan kadar karatnya, seperti 24 karat, Logam Mulia, atau 18 karat. "Kita harus berhati-hati. Jangan sampai beli emas 18 karat, tapi dijual sebagai 24 karat," ujarnya.

Ia menyarankan agar masyarakat sebagai konsumen bersikap kritis dan cerdas dalam memilih instrumen investasi, termasuk investasi emas.

"Kalau dilihat trennya, harga emas memang naik, tetapi kenaikannya tidak cepat dan membutuhkan waktu yang cukup lama," ucapnya.

Meski demikian, ia mempersilakan masyarakat untuk berinvestasi emas dalam jangka panjang. Namun, jika investasi dilakukan dalam jangka pendek untuk tujuan spekulatif, maka masyarakat harus lebih waspada.

"Risiko penurunan harga masih terbuka, karena hal ini berkaitan dengan stabilitas ekonomi global dan suku bunga," katanya.

Sejauh ini, BPKN terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak terjebak dalam spekulasi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Kita berharap masyarakat sebagai konsumen bisa kritis dan cerdas dalam memilih instrumen investasi. Sebaiknya jangan hanya ikut-ikutan dalam menentukan pilihan investasi," ujarnya.

Harga emas keluaran Logam Mulia Antam 24 Karat naik berturut-turut dalam 3 hari. Sabtu, 12 April 2025, harga emas menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah, naik Rp15.000 per gram ke level Rp1.904.000 per gram.

Sebelumnya, Kamis, 10 April 2025, harga emas naik Rp34.000 per gram ke level Rp1.846.000 per gram. Kemudian, pada Jumat, 11 April 2025, harga emas naik Rp43.000 per gram ke level Rp1.889.000 per gram.

Sepekan terakhir, pergerakan emas Antam terpantau naik dan berada di rentang Rp1.754.000-1.904.000 per gram. Sedangkan dalam sebulan terakhir, pergerakan harga emas terpantau naik dan berada di rentang Rp1.679.000-1.904.000 per gram.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

capture

Frank Sinatra

"The best revenge is massive success."
Load More >