UPdates--Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan dalam kegiatan retret kepala daerah yang berlangsung di Akademi Militer (Akmil), Kota Magelang pada 21-28 Februari 2025. Itu setelah ia menyindir kepala daerah PDIP yang tidak mengikuti kegiatan pembekalan itu.
You may also like : Setelah Dilantik, 23 Kepala Daerah Sulsel Langsung ke Akmil Magelang, Penjemputan Diundur
Adapun kepala daerah yang tak ikut reret di Akmil Magelang itu terdiri dari sembilan kepala daerah asal Bali dan satu dari Asmat, Papua Selatan.
You might be interested : Setelah Dilantik, 23 Kepala Daerah Sulsel Langsung ke Akmil Magelang, Penjemputan Diundur
Wapres Gibran yang menjadi pemateri retret di Akmil menutup sesinya dengan mengucapkan pantun, yang mengundang gelak tawa para peserta retret.
"Tadi saya cek, yang absen hanya 10 orang. Karena yang absen 10 orang, ini sudah saya siapkan pantun khusus untuk 10 orang itu," kata Gibran sebelum membacakan pantunnya sebagaimana dipantau keidenesia.tv dari video yang dibagikan akun X bernama @tham878, Jumat, 28 Februari 2025.
Putra Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu kemudian membacakan pantun yang sudah ia siapkan.
"Anak merajuk matanya merah, bertemu Pak Raden diberi kedondong. Kalau sudah jadi kepala daerah, perintah Bapak Presiden dipatuhi dong," ucap Gibran.
Pantut Gibran mendapat banyak komentar. Baik yang pro maupun oleh mereka yang kontra.
"Gue ngakak melihat Masinton jadi bawahan Samsul cengar-cengir menahan malu. 10 kepala daerah yang absen semua dari Banteng mata merah, 9 dari Bali & 1 dari Kabupaten Asmat," tulis @tham878 merujuk pada kader PDIP yang kini menjadi Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasribu yang pernah menjuluki Gibran dengan nama 'Samsul' di Pilpres 2024.
Pemilik akun X bernama @colorofyellow yang turut mengomentari video itu menulis, "Ngeri.. kalo sudah Presiden/Wapres ngomong gitu sudah warning berarti."
"Jangan panggil aku anak kecil Paman. Menyala Mas Wapres @gibran_tweet," imbuh pemilik akun @sayyid_sukardi.
Gibran sendiri dalam pemaparannya menegaskan bahwa berbagai program prioritas pemerintah dapat sukses manakala ada sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Makanya, ia mengajak kepala daerah untuk mengikuti dan selaras dengan program pemerintah pusat.
“Walaupun agama, suku, partai kita berbeda-beda, tetapi kita lahir dalam keluarga besar Nusantara. Untuk mengelola negara sebesar Indonesia, kita butuh kolaborasi kuat, kita butuh sinergi erat di bawah satu komando Bapak Presiden Prabowo,” kata Wapres.
Untuk diketahui, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri sempat mengeluarkan instruksi kepada seluruh kepala daerah dari partainya untuk menunda keberangkatan ke Magelang. Instruksi itu dikeluarkan Megawati setelah Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto ditahan KPK sebelum pelantikan serentak kepala daerah terpilih Pilkada 2024.