UPdates—Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Sugiat Santoso menegaskan akan terus mengawal kasus dugaan kekerasan seksual yang dilakukan Eks Kapolres Ngada, Nusa Tenggara Timur, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja (FWLS).
You may also like : 
Eks Kapolres Ngada harus Dihukum Berat, Ketua DPR: Tidak Boleh Ada Toleransi
Menurut Sugiat, walaupun Komisi XIII ini masih baru, ia ingin memastikan bila semua dugaan perlakuan kejahatan yang dilakukan oleh Eks Kapolres Ngada itu segera untuk ditindak oleh APH.
You might be interested : Eks Kapolres Ngada harus Dihukum Berat, Ketua DPR: Tidak Boleh Ada Toleransi
"Semangat kita ingin memastikan semua kezaliman, kebiadaban, kesewenang-wenangan itu bukan hanya jadi isu di media, tapi ada tindakan konkret atau pelaku kejahatannya itu mendapatkan ganjaran yang setimpal dan korban ini harus mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya," tegas Sugiat dalam keterangan di Jakarta, Jumat 23 Mei 2025 sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari situs resmi DPR RI.
Politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut menyatakan bahwa pihak stakeholder dan aparat penegak hukum (APH) bisa berkolaborasi dengan Kepolisian Australia untuk menuntaskan kasus tersebut.
Kepolisian Federal Australia memang memiliki andil besar dalam menguak kekerasan seksual terhadap anak-anak yang melibatkan Eks Kapolres Ngada ini.
"Jadi, masih ada peluang bahwa ini selain di hukum nasional, kita bisa minta hukum internasional untuk atensi terhadap kasus ini supaya jangan dipermainkan hukum di Indonesia ini," tegasnya.
Selasa, 20 Mei lalu, Komisi XIII melakukan audiensi dengan Aliansi Perlindungan Perempuan dan Anak (APPA) NTT yang sejak awal sudah melakukan advokasi terkait kasus tersebut.
Sugiat berharap pertemuan dengan APPA NTT untuk membahas kasus tersebut bukan pertemuan pertama dan terakhir. Namun menjadi momentum strategis untuk bisa menuntaskan kasus tersebut.
"Dalam membahas ini, kami Komisi XIII DPR RI tidak hanya cukup melakukan satu kali pertemuan karena memang persoalan ini harus dituntaskan, untuk itu perlu ada pertemuan lanjutan," ujarnya.
