UPdates—Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, yang dikuasai Houthi, pada hari Sabtu mengumumkan bahwa pasukan negara Arab tersebut telah menyerang Tel Aviv dengan rudal balistik hipersonik.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari ini, Yahya Saree mengatakan bahwa pasukan Yaman menyerang target militer di Jaffa dengan rudal balistik hipersonik Palestine-2.
Serangan itu sekali lagi mempermalukan Israel. Iron Dome yang merupakan perisai rudal Israel yang paling terkenal tidak mampu menangkal serangan dari Yaman tersebut.
"Rudal tersebut secara akurat mengenai target dan sistem intersepsi musuh Zionis tidak dapat mencegah operasi rudal ini," kata Yahya Saree sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari MNA, Sabtu, 21 Desember 2024.
Ia menekankan bahwa mereka akan melanjutkan dukungannya untuk Palestina sampai agresi rezim Zionis berhenti dan blokade Jalur Gaza dicabut.
Warga Yaman telah menyatakan dukungan terbuka mereka terhadap perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza pada 7 Oktober setelah gerakan Perlawanan Palestina di wilayah tersebut melakukan serangan balasan mendadak, yang dijuluki Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap entitas pendudukan tersebut.
Angkatan Bersenjata Yaman telah mengatakan bahwa mereka tidak akan menghentikan serangan sampai agresi darat dan udara Israel yang tak henti-hentinya di Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 45.000 orang berakhir.
Amerika Serikat dan Inggris pada bulan Desember mengumumkan koalisi militer untuk menargetkan Yaman guna mendukung Israel. Namun, hal itu tak menciutkan nyali Yaman.