UPdates—Serangan Israel di seluruh Jalur Gaza selatan menewaskan sedikitnya 26 warga Palestina pada Sabtu malam waktu setempat, termasuk seorang pemimpin politik Hamas serta beberapa wanita dan anak-anak.
You may also like : Trump Paksa Hamas Bebaskan Semua Sandera di Sabtu Siang atau Biarkan Kekacauan Terjadi
Kelompok pejuang Palestina, Hamas mengatakan bahwa Salah Bardawil, seorang anggota biro politik dan parlemen Palestina, tewas dalam sebuah serangan di Muwasi yang juga menewaskan istrinya.
You might be interested : Israel Berkhianat, Hari Ini Serang Gaza dan Bantai Ratusan Warga
Bardawil adalah anggota sayap politik kelompok yang terkenal yang memberikan wawancara media selama bertahun-tahun. Ia dilaporkan tewas saat sedang salat malam.
Rumah sakit di Gaza selatan mengatakan mereka telah menerima 24 jenazah lainnya dari serangan Israel, termasuk beberapa wanita dan anak-anak.
Rumah Sakit Eropa mengatakan lima anak dan orang tua mereka tewas dalam sebuah serangan di kota selatan Khan Younis. Keluarga lain — dua anak perempuan dan orang tua mereka — tewas dalam serangan terpisah.
Rumah Sakit Nasser di Khan Younis mengatakan telah menerima jenazah dua anak dan orang tua mereka yang tewas dalam sebuah serangan di rumah mereka. Dua anak lainnya masih berada di bawah reruntuhan, menurut rumah sakit tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan total sudah 50.021 warga Palestina tewas dalam perang ini dan lebih dari 113.000 orang terluka. Jumlah korban terbaru yang diumumkan hari Minggu mencakup 673 orang yang tewas sejak serangan mendadak Israel pada hari Selasa.
Warga mengatakan tank-tank Israel telah maju ke suatu wilayah di kota selatan Rafah saat militer memerintahkan evakuasi. The Associated Press sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Asharq Al-Awast pada Minggu, 23 Maret 2025 melaporkan, hari ini, pria, wanita, dan anak-anak Palestina terlihat berjalan di sepanjang jalan tanah untuk mengungsi.
Mereka membawa barang-barang mereka di tangan, sebuah pemandangan yang berulang dalam perang yang telah memaksa sebagian besar penduduk Gaza untuk mengungsi dari wilayah tersebut, seringkali beberapa kali.