UPdates—Pejabat Israel menyatakan bahwa jenazah Yahya Sinwar, mantan pemimpin Hamas yang tewas dalam pertempuran tahun lalu tidak akan diserahkan kepada kelompok pejuang Palestina itu.
You may also like : PM Israel Netanyahu Tawarkan Rp79,3 Miliar untuk Setiap Sandera yang Ditahan Hamas
The Times of Israel melaporkan pada hari Selasa, 14 Januari 2025 bahwa Tel Aviv membuat keputusan ini sebagai tanggapan atas permintaan Hamas menjadikan jenazah tersebut sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera.
You might be interested : PM Israel Netanyahu Tawarkan Rp79,3 Miliar untuk Setiap Sandera yang Ditahan Hamas
Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari The Khaama Press, Selasa, 14 Januari 2025, surat kabar Saudi Al-Hadath sebelumnya mengklaim dalam sebuah laporan yang tidak diverifikasi bahwa Hamas telah meminta jenazah Sinwar sebagai syarat untuk tahap pertama dari perjanjian pertukaran sandera.
Baik Israel maupun Hamas belum secara resmi mengomentari hal ini. Sinwar, yang diidentifikasi oleh Tel Aviv sebagai dalang di balik serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, tewas di Gaza selatan pada bulan Oktober tahun lalu.
Israel telah menahan jenazah Sinwar sebagai daya ungkit dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Hamas.
Perkembangan ini muncul di tengah laporan tentang potensi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Para negosiator tengah berupaya menyelesaikan persyaratan, termasuk pembebasan sandera dan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Situasi di Gaza masih mengerikan, dengan kerugian besar dan kerusakan luas menyusul konflik yang menghancurkan tersebut. Setiap kesepakatan akan sangat penting dalam mengatasi krisis kemanusiaan dan meringankan penderitaan warga sipil.