UPdates—Sebuah jam saku emas yang berhenti saat Titanic tenggelam di Samudra Atlantik terjual dengan harga memecahkan rekor, yaitu £1,78 juta atau sekitar Rp38,9 miliar.
You may also like : 
Update Tenggelamnya KM Tunu Pratama Jaya: 31 Selamat, 4 Tewas, Polri Kerahkan 4 Kapal Bantu Pencarian Korban
Jam tangan itu berhenti saat kapal raksasa itu tenggelam di bawah ombak pada pukul 2.20 dini hari tanggal 14 April 1912. Air membanjiri semua dek sehingga jam tangan itu tidak bisa lagi bertahan tetap kering.
Kurang dari tiga jam sebelumnya, kapal yang digembor-gemborkan tidak dapat tenggelam itu menyerempet gunung es raksasa dalam perjalanannya ke New York dari Southampton, dan tidak pernah sampai di tujuannya.
Jumlah korban tidak diketahui, tetapi mencapai lebih dari 1.500 orang, di antaranya pasangan lansia kaya Isidor Straus dan istrinya Ida, yang bepergian di kelas utama.
Jenazah Isidor, salah satu pemilik toko serba ada Macy's, ditemukan beberapa hari setelah bencana, begitu pula jam tangannya yang telah dikembalikan kepada keluarganya.
Jenazah istrinya tidak pernah ditemukan, tetapi ia diyakini telah menolak tawaran tempat di sekoci penyelamat agar tetap bersama suaminya.
Cicitnya, Jessica Straus, mengatakan kepada Museum Titanic di Belfast bahwa Ida ditawari tempat di Sekoci Penyelamat 8, tetapi menolaknya.
"Mereka berusia 60-an, telah bersama selama bertahun-tahun, dan memiliki beberapa anak bersama. Ida tidak mau pergi tanpa suaminya. Isidor ditawari tempat di sekoci penyelamat lain, tetapi suaminya memilih untuk tidak pergi tanpanya,” katanya sebagaimana dilansir Keidenesia.tv dari Metro, Senin, 24 November 2025.
“Suaminya memohon padanya untuk naik dan ia berbalik dan berkata kepadanya, 'Isidor, kita telah bersama selama bertahun-tahun.Ke mana kau pergi, aku ikut’,” tuturnya.
Pasangan ini termasuk di antara penumpang kapal paling terkenal, digambarkan dalam film James Cameron tahun 1997 sedang berpelukan di tempat tidur saat kapal tenggelam.
Kenyataannya, mereka terakhir terlihat duduk bersama di kursi dek, bergandengan tangan.
Jam saku Jules Jurgensen 18 karat kini menjadi memorabilia Titanic paling berharga yang pernah dijual, terjual oleh Henry Aldridge and Son Auctioneers di Devizes, Wiltshire, pada hari Sabtu.
Sebuah hadiah ulang tahun ke-43 dari Ida, terukir inisialnya, jam tangan ini telah diwariskan turun-temurun ke keluarga Straus, termasuk kepada cicit Isidor, Kenneth Hollister Straus, yang memperbaiki jam tangan tersebut dan mengembalikan mesinnya.
Pada saat yang sama, sepucuk surat dari Ida yang dikirimkan dari kapal terjual seharga £100.000.
Di dalamnya, ia menulis pujian pada Titanic. “Kapal yang luar biasa! Begitu besar dan begitu megah telah ditunjuk. Kamar-kamar kami dilengkapi dengan perabotan terbaik dan termewah,” tulisnya.
Namun, ia juga menyinggung insiden di mana Titanic hampir bertabrakan dengan kapal SS New York yang sedang berlabuh saat meninggalkan Southampton. “Ukuran tampaknya membawa masalah tersendiri,” katanya.
“Tuan Straus, yang berada di dek saat kapal mulai berlayar, pernah berkata bahwa kapal itu tampak sangat mirip dengan pengalaman Olympic pada pelayaran pertamanya meninggalkan pelabuhan, tetapi bahaya segera teratasi, dan kami sekarang berada di jalur yang tepat untuk menyeberangi Selat Inggris menuju Cherbourg,” lanjutnya di surat itu.
Hingga lelang akhir pekan ini, memorabilia paling berharga dari bencana tersebut adalah jam saku emas lainnya, yang terjual seharga £1,56 juta.
Jam itu telah dipersembahkan kepada kapten Carpathia, sebuah kapal uap yang menjadi penolong bagi Titanic yang terdampar, menyelamatkan lebih dari 700 orang.
