Departemen Keuangan AS diretas (Foto: MNA)

Jelang Pelantikan Trump, Departemen Keuangan AS Diretas dan Dokumen Dicuri

31 December 2024
Font +
Font -

UPdates—Peretas berhasil mencuri dokumen dari stasiun kerja Departemen Keuangan Amerika Serikat. Dalam pernyataan pada Senin waktu setempat, Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa para peretas berhasil membobol penyedia layanan keamanan siber pihak ketiga dan memperoleh akses ke dokumen tersebut dalam apa yang mereka gambarkan sebagai insiden besar.

"(Para peretas) memperoleh akses ke kunci yang digunakan oleh vendor untuk mengamankan layanan berbasis cloud yang digunakan untuk memberikan dukungan teknis dari jarak jauh bagi pengguna akhir Kantor Departemen Keuangan (DO)," kata surat yang dikirim oleh Departemen Keuangan AS kepada Kongres sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari MNA, Selasa, 31 Desember 2024.

"Dengan akses ke kunci yang dicuri, pelaku ancaman dapat mengabaikan keamanan layanan, mengakses stasiun kerja pengguna DO Departemen Keuangan tertentu dari jarak jauh, dan mengakses dokumen tidak dirahasiakan tertentu yang dikelola oleh pengguna tersebut," lanjut pernyataan itu.

Dalam pernyataan lain, Departemen Keuangan mengatakan menanggapi peretasan ini dengan sangat serius, seperti halnya semua ancaman terhadap sistem mereka dan data yang dimiliki.

Departemen Keuangan diberitahu tentang peretasan tersebut oleh penyedia keamanan siber, BeyondTrust pada tanggal 8 Desember. Departemen tersebut mengatakan bahwa mereka bekerja sama dengan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS (CISA) dan FBI untuk menilai dampak peretasan tersebut.

"Layanan BeyondTrust yang disusupi telah dinonaktifkan dan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pelaku ancaman tersebut terus mengakses sistem atau informasi Departemen Keuangan," kata juru bicara Departemen Keuangan kepada AFP.

APT adalah serangan siber di mana peretas dapat mempertahankan akses tanpa terdeteksi dan tanpa izin ke target untuk jangka waktu tertentu.

Departemen Keuangan mengatakan bahwa informasi lebih lanjut akan dirilis dalam laporan tambahan di kemudian hari.

Laporan peretasan tersebut muncul kurang dari sebulan sebelum pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump.

Font +
Font -