UPdates—Sebuah jet tempur angkatan udara Filipina dengan dua pilot di dalamnya hilang selama serangan tempur malam hari untuk mendukung pasukan darat yang memerangi pemberontak di provinsi selatan. Saat ini, pencarian ekstensif sedang dilakukan.
You may also like : Sudah Nyaris Dieksekusi di 2015, Penyelundup Narkoba Mary Jane Nyanyikan Indonesia Raya di Bandara sebelum Pulang ke Filipina
Jet FA-50 kehilangan komunikasi selama misi taktis bersama pesawat angkatan udara lainnya sekitar tengah malam pada Senin sebelum mencapai area target.
Tanpa memberikan rincian lebih lanjut karena alasan keamanan, Angkatan Udara mengatakan, pesawat lainnya berhasil kembali dengan selamat ke pangkalan udara di provinsi Cebu bagian tengah.
Seorang pejabat militer Filipina mengatakan kepada The Associated Press bahwa insiden itu terjadi di provinsi Filipina selatan, tempat misi antipemberontakan terhadap gerilyawan komunis sedang berlangsung.
Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim karena tidak memiliki kewenangan untuk membahas situasi sensitif tersebut secara terbuka.
"Kami berharap dapat segera menemukan mereka dan pesawatnya dan meminta Anda untuk bergabung dengan kami dalam doa selama masa kritis ini," kata juru bicara angkatan udara Kolonel Ma. Consuelo Castillo sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari ABC News, Selasa, 4 Maret 2025.
Filipina memperoleh 12 jet tempur multiguna FA-50 mulai tahun 2015 dari Korea Aerospace Industries Ltd. Korea Selatan seharga $331 juta atau sekitar Rp5,4 triliun dalam apa yang saat itu merupakan kesepakatan terbesar di bawah program modernisasi militer yang telah berulang kali terhenti karena kurangnya dana.
Tidak jelas apakah sisa FA-50 akan dikandangkan setelah insiden tersebut.
Selain operasi antipemberontakan, jet-jet tersebut telah digunakan dalam berbagai kegiatan, mulai dari upacara nasional besar hingga patroli di Laut Cina Selatan yang disengketakan.