UPdates—Venezuela menerbangkan pesawat militer di atas kapal Angkatan Laut AS untuk kedua kalinya dalam dua hari.
You may also like : Amerika Deportasi 261 Anggota Geng El Salvador, Termasuk 2 Bosnya
Beberapa pejabat Departemen Pertahanan AS kepada CBS News menggambarkan manuver tersebut berubah menjadi "permainan adu ayam."
You might be interested : Perdana Menteri Selandia Baru Sebut Netanyahu Telah Kehilangan Arah
Pesawat tersebut, yang diidentifikasi oleh seorang pejabat sebagai jet tempur F-16, terbang di atas USS Jason Dunham pada Kamis malam di perairan internasional dekat Amerika Selatan.
Tidak jelas apakah jet-jet tersebut dipersenjatai. Kapal perusak berpeluru kendali Aegis tidak menyerang pesawat tersebut.
Pada hari Jumat waktu setempat, Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa pesawat militer Venezuela yang mendekati kapal angkatan laut AS akan ditembak jatuh jika mereka membahayakan pasukan Amerika.
"Saya akan mengatakan mereka akan berada dalam masalah. Kami akan memberi tahu mereka tentang hal itu ... jika mereka terbang dalam posisi berbahaya," kata Trump dalam pidatonya di Ruang Oval sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Anadolu, Sabtu, 6 September 2025.
Kapal Angkatan Laut AS dikerahkan di lepas pantai Venezuela sebagai bagian dari upaya mereka untuk menargetkan kartel narkoba. Departemen Pertahanan AS menyebut manuver pertama tersebut sangat provokatif dan mengatakan bahwa hal itu bertujuan untuk mengganggu operasi antinarkoba AS.
Trump menekankan komitmen AS untuk menghentikan perdagangan narkoba dari Venezuela dan tempat lain. "Kami tidak ingin narkoba datang dari Venezuela atau negara lain, atau tempat lain mana pun, jadi kami akan bersikap tegas," ujarnya.
Ketika ditanya apakah AS menginginkan perubahan rezim di Venezuela, Trump berkata, "Yah, kita tidak sedang membicarakan itu, tetapi kita sedang membicarakan fakta bahwa Anda telah mengadakan pemilu, yang merupakan pemilu yang sangat aneh. Singkatnya, saya sangat baik ketika mengatakan itu."
Sementara itu, Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengatakan bahwa negaranya akan memasuki tahap perjuangan bersenjata jika diserang.
Maduro mengatakan kepada troopd bahwa setiap serangan akan memicu respons dari seluruh rakyat, baik lokal, regional, maupun nasional.
Ia menyampaikan komentar tersebut selama pengaktifan operasional dan organisasional seluruh Milisi Nasional Bolivarian. Maduro mengatakan bahwa Venezuela berada dalam fase pendaftaran dan persiapan.
Menurutnya, negara akan melanjutkan dengan pengerahan kapasitas pertahanan, pelatihan, dan pelatihan ulang seluruh penduduk.
Selama "hari-hari aktivasi" kata dia, rakyat Venezuela akan menerima pelatihan untuk mempertahankan negara dari pengerahan militer AS.
Lebih lanjut, ia menuntut agar Trump menghentikan rencananya untuk melakukan pergantian rezim dengan kekerasan di Venezuela dan di seluruh Amerika Latin, serta Karibia.
“Dan menghormati kedaulatan, hak atas perdamaian, dan kemerdekaan negara-negara kami," tegasnya.
Maduro menegaskan bahwa Venezuela selalu bersedia berdialog dengan AS, tetapi ia menuntut penghormatan terhadap negaraya.
Sebelumnya pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil mengatakan pengerahan pesawat AS, termasuk 10 jet tempur F-35 yang dikirim ke pangkalan udara di Puerto Riko, mengancam pemerintahan Maduro.
Gil mengatakan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio membenarkan pengerahan tersebut dengan dalih mengejar perdagangan narkoba, sebuah klaim yang disebut Gil sebagai kebohongan terbesar.