UPdates - Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan bahwa setiap konflik bisa diselesaikan dengan dialog dan tidak mesti berakhir perang. Hal tersebut disampaikan JK Usai menghadiri Martti Ahtisaari Legacy Seminar "The Future of Peace Mediation" di Mayapada Tower Jakarta, Senin, 30 Juni 2025.
You may also like : Syafruddin Kambo Meninggal Dunia, Jusuf Kalla: Semoga Husnul Khatimah
"Ini adalah untuk mengenang presiden Martti Ahtisaari, sekaligus menjadi pembelajaran bahwa sebuah konflik bisa diselesaikan dengan dialog. Tidak perlu perang," kata JK kepada wartawan.
You might be interested : 773 Orang Tewas dalam Pertempuran Militer dan Pemberontak M23 di RD Kongo
Tokoh perdamaian konflik Aceh ,Poso dan Ambon juga mengungkapkan bahwa setiap konflik juga bisa dicarikan solusi atau jalan keluar, namun dengan beberapa catatan seperti pentingnya sosok seorang mediator.
"Kalau seorang mediator itu sarat pertamanya adalah trust (kepercayaan). Kedua bagaimana membuat kehormatan untuk semua," kata JK lagi.
"Jadi jangan sampai ada yang merasa kalah dan ada yang dipermalukan," imbuhnya.
Pada kesempatan sama, ia juga menyinggung soal konflik antara Israel dan Palestina yang seakan tak berujung bahkan telah melibatkan Iran dan Amerika Serikat.
Menurut JK, sosok utama yang menjadi penentu selesainya konflik tersebut adalah Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Untuk diketahui, Martti Ahtisaari merupakan mediator damai Aceh dan pemerintah RI. Mantan Presiden Finlandia itu bahkan mendapat penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2008 atas upayanya menyelesaikan konflik internasional, khususnya di Namibia, Kosovo, dan Aceh, Indonesia.
Komite Nobel mengakui kontribusinya yang signifikan terhadap mediasi perdamaian selama lebih dari tiga dekade, yang mencakup beberapa benua.