UPdates - Kapal bantuan kemanusiaan yang ditahan oleh militer Israel saat berlayar menuju Gaza, kini telah dibawa ke pelabuhan Ashdod Israel dari perairan internasional pada Senin, 9 Juni 2025 waktu setempat.
You may also like : Hamas Kembali Bebaskan 3 Sandera Israel, Dilakukan di 2 Lokasi Berbeda
12 aktivis internasional, termasuk aktivis iklim terkenal, Greta Thunberg dan anggota Parlemen Eropa asal Perancis, Rima Hassan yang berada dalam kapal bernama Madleen tersebut, diperkirakan akan menjalani penahanan sebelum dideportasi.
You might be interested : Tanda-tanda Perang Berlanjut di Gaza
Dikutip dari laporan Nour Odeh dari Al Jazeera, belasan aktivis itu kemungkinan besar akan dituduh memasuki Israel secara ilegal. “Para aktivis ini tidak berniat memasuki Israel. Mereka ingin mencapai pesisir Gaza, yang bukan bagian dari Israel. Namun, begitulah cara mereka akan diproses, dan mereka akan dideportasi karena itu.”
Insiden ini memicu kecaman keras dari pelbagai pihak, termasuk pakar hukum internasional, yang menuding Israel melanggar hukum internasional. Israel dianggap tidak memiliki kewenangan hukum untuk mengambil alih kapal tersebut karena berada di perairan internasional dan tidak menuju Israel, melainkan ke perairan teritorial Negara Palestina.
Penangkapan 12 aktivis tak bersenjata ini dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional.
1 Juni 2025 lalu, Kapal Madleen berlayar dari Sisilia, Italia menuju Gaza untuk membawa bantuan kemanusiaan. Belasan aktivis internasional berada dalam rombongan tersebut.
Misi kemanusiaan ini diluncurkan untuk menarik perhatian dunia terhadap krisis kelaparan yang mengancam para pengungsi di Jalur Gaza.
Koalisi Freedom Flotilla Coalition (FFC) yang merupakan penggagas misi kapal bantuan ini, menyatakan bahwa kapal pembawa bantuan itu disergap oleh militer Isreal pada Senin dini hari waktu setempat, sekitar 200 km dari lepas pantai Gaza.