UPdates—Kejaksaan Agung (Kejagung) memastikan Menteri BUMN Erick Thohir dan pemilik PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADARO) Giribaldi ‘Boy’ Thohir tak terlibat dalam megakorupsi di PT Pertamina.
Menurut Kejagung, fakta hasil penyidikan korupsi minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina yang mengarah ke dugaan keterlibatan Erick Thohir dan adiknya tidak ditemukan.
“Kami (penyidik) belum ada menemukan (keterlibatan Erick dan Boy),” kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah kepada wartawan usai rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Jakarta, Rabu , 5 Maret 2025.
Ia menegaskan, pengusutan yang dilakukan tim penyidikannya sudah sesuai dengan alur pengungkapan yang berbasis alat-alat bukti tersangka dan menurutnya tidak ada yang terkait dengan Erick maupun Boy.
Makanya, Febrie memastikan tim penyidikannya tidak berencana memeriksa Erick maupun Boy terkait skandal korupsi di Pertamina tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa kasus korupsi yang merugikan negara sekitar Rp193,7 triliun sepanjang 2018-2023 itu memang tak ada kaitannya dengan BUMN maupun PT ADARO.
“Inikan semua proses hukum sudah ada relnya. Apa yang kita buktikan, perbuatannya apa, siapa yang bertanggung jawab, tentunya dia ada dalam lingkup pemeriksaan, yang kalau tidak dalam lingkup itu, tentunya juga penyidik tidak akan diperiksa,” tegas Febrie.
Erick Thohir sendiri enggan menanggapi pertanyaan soal kasus ini. Ia memilih bungkam saat ditanya wartawan soal kasus dugaan korupsi PT Pertamina Patra Niaga.
Sementara itu, pantauan keidenesia.tv di media sosial, penjelasan Kejagung soal tidak adanya keterlibatan Erick Thohir dan Boy mendapat tanggapan beragam. Sejumlah pegiat media sosial menyesalkan sikap Kejagung yang dianggap mengeluarkan pernyataan politik.
"Kerugian negara tembus 1000 triliun, tetiba @KejaksaanRI mengeluarkan PERNYATAAN POLITIK seperti ini. BERSIH SEKETIKA. Kantor menteri BUMN belum digeledah, di BAP aja belum! Jadi juru bicara @erickthohir kah?" sindir pegiat media sosial, King Purwa dengan akun X bernama, @BosPurwa sebagaimana dipantau keidenesia.tv, Kamis, 6 Maret 2025.
Sementara yang lain menegaskan bahwa itu keputusan tepat sebab sejak awal Erick Thohir hanya difitnah dan coba diseret masuk ke pusaran megakorupsi ini.
"Yg sudah menyebarkan FITNAH KEJI semoga di bulan suci Ramadan ini selalu mendapat berkah berlimpah," tulis Komisaris PT Pelni, Dede Budhyarto di akun X pribadinya, @kangdede78.
