UPdates—Universitas Gadjah Mada mewisuda 1.408 lulusan Program Sarjana dan Sarjana Terapan Periode III Tahun Akademik 2024/2025 di Gedung Grha Sabha Pramana, pekan ini.
Dari 1.291 lulusan, gadis bernama Mutiara Anindyana Hapsari menjadi wisudawan termuda. Wisudawan dari Fakultas Farmasi itu menyelesaikan studi sarjananya di usia 19 tahun 1 bulan 9 hari.
Remaja itu jauh lebih muda dari rata-rata usia lulusan program sarjana UGM yang berada di angka 22 tahun 6 bulan 15 hari. Makin hebat sebab ia berhasil lulus dalam waktu 3,5 tahun dengan predikat cumlaude.
Sejak awal, perjalanan akademik Mutiara memang sudah istimewa. Ia mengikuti program akselerasi saat duduk di bangku Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.
Keputusan untuk mempercepat jenjang pendidikan dilatarbelakangi oleh kondisi keluarga. Ia mengungkapkan bahwa dirinya yang terpaut usia 13 tahun dengan sang kakak membuat Mutiara ingin cepat-cepat meraih gelar sarjana.
“Pemikiran saya saat kecil dulu, cuma ingin cepat lulus agar nanti saat saya sarjana, orang tua saya masih muda. Keluarga saya juga sangat mendukung waktu itu,” tuturnya, Sabtu, 31 Mei 2025 sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari situs resmi UGM.
Menjadi mahasiswa termuda di lingkungan perkuliahan tentu bukan hal mudah. Mutiara mengaku sempat mengalami kesulitan beradaptasi di awal masa kuliah.
“Awal kuliah mungkin terasa susah, masih belum familiar sama lingkungan baru, dan pastinya harus menyesuaikan tempo belajar sama yang lainnya. Apalagi lagi karena harus merantau keluar kota sendiri,” kenangnya.
Namun, pengalaman itu justru menjadi titik balik. Mutiara berusaha keras belajar beradaptasi dengan lingkungan barunya dan terbiasa jauh dari orang tua.
Ia beruntung karena mendapat lingkungan pertemanan yang sangat mendukung aktivitas kuIiahnya. “Saya sangat bersyukur karena mendapat lingkungan pertemanan yang suportif,” ujarnya.
Mutiara yang sudah mengikuti yudisium pada bulan Februari lalu selama kuliah aktif dalam berbagai kegiatan. Mulai dari kepanitiaan dan organisasi mahasiswa.
Selain itu, ia juga menjadi asisten laboratorium, hingga terlibat dalam proyek penelitian tugas akhir yang sesuai dengan minatnya di bidang kosmetika berbahan alam.
Sedangkan untuk judul skripsi yang ia kerjakan adalah "Optimasi HPMC dan Karbopol serta Uji Aktivitas Tabir Surya dan Sifat Fisik Gel Ekstrak Biji Coffea arabica dan Minyak Biji Vitis vinifera L. secara In Vitro". “Saya ambil topik formulasi kosmetika dari bahan alam karena memang tertarik ke arah sana,” jelasnya.
Berbagi tips untuk bisa lulus cepat disertai prestasi akademik, Mutiara berpesan kepada para mahasiswa untuk tetap semangat dalam belajar dan menjalani proses perkuliahan.
“Dulu aku juga sempat ada di fase bingung sama arah dan tujuan, mungkin fase ini banyak dialami sama kita sebagai mahasiswa. Tapi pesan aku, enjoy the process aja dan jangan lupa buat explore banyak hal baru,” pesannya.
Dengan segala pencapaiannya, Mutiara layak menjadi inspirasi nyata bagi generasi muda untuk terus belajar, beradaptasi, dan mengejar cita-cita tanpa batasan usia.