Ilustrasi Pernikahan (Foto: Pixabay)

Kisah Pilu Pengantin Wanita Meninggal 8 Jam Setelah Nikah, Penderita Kanker yang tak Kenal Menyerah

11 November 2025
Font +
Font -

UPdates—Jade Tabra, 37, dan Adam Kemp, 42, menikah dalam sebuah upacara kecil yang dikelilingi oleh keluarga dekat dan teman-teman pada 3 November. Delapan jam kemudian, Jade Tabra meninggal dalam pelukan Adam.

You may also like : jepang populasi peninsulaAnak Muda sudah Malas Nikah, Penduduk Jepang Berkurang Hampir 1 Juta

Jade didiagnosis menderita kanker perut pada Agustus 2023 dan divonis hanya bisa bertahan hidup tiga bulan pada September tahun ini.

Saat itulah pasangan yang telah bersama selama 19 tahun dan dikarunia lima anak tersebut memutuskan untuk menikah.

Mereka melangsungkan pernikahan di rumah mereka di Milton Keynes pukul 14.00 dan Jade meninggal di pelukan Adam pukul 22.45 di hari yang sama.

“Dia menatap mata saya dan berkata dia sangat senang menjadi Nyonya Kemp dan memiliki keluarga kami,” kata Adam sebagaimana dilansir Keidenesia.tv dari Metro, Selasa, 11 November 2025.

“Lalu kepalanya tertunduk dan saya tahu jiwanya telah pergi. Dia telah tiada. Kami tetap di sana, kepala kami bersentuhan, dan aku berkata: ‘Aku mencintaimu, sayang. Tidak apa-apa, kamu boleh pergi sekarang, tidak ada rasa sakit lagi.’ Kami tetap seperti itu untuk sementara waktu, hanya kami," tutur Adam.

Adam menggambarkan hari itu sebagai momen sempurna. "Akhirnya aku bisa menikahi wanita tercantik di dunia. Aku mencintaimu selamanya, Jade Louise Kemp," ujarnya.

Sang istri mulai menderita sakit perut dan kehilangan berat badan selama kehamilan terakhirnya, tetapi dokter menduga itu karena beban ekstra pada tubuhnya.

Namun, setelah putranya lahir pada Februari 2023, masalahnya berlanjut dan dia akhirnya menjalani tes.

Dia didiagnosis menderita kanker perut stadium 2, tetapi kankernya sangat agresif sehingga berkembang menjadi stadium 4 dalam beberapa minggu. "Itu membuatnya terpuruk," kata Adam.

Pekerja Aldi itu melanjutkan, "Itu membuatnya sangat sakit, tetapi dia begitu berani dan terus berjuang, melawan kankernya. Dan selalu menjadi pasangan dan ibu yang luar biasa."

Adam mengatakan mereka selalu tahu bahwa mereka ingin menikah suatu hari nanti karena mereka belahan jiwa dan ingin bersama selamanya.

"Tapi karena kami melihat banyak orang menikah lalu berpisah setelah beberapa tahun, kami selalu bercanda bahwa kami akan menunggu sampai ulang tahun pernikahan kami yang ke-20 untuk kemudian mewujudkan pernikahan impian kami," jelasnya.

Pada bulan Mei tahun ini, pasangan itu diberi kabar baik bahwa Jade dalam kondisi stabil dan dapat menghentikan pengobatan.

Namun, kesehatannya kembali memburuk dengan cepat dan pada bulan September, tes menunjukkan kanker telah menyebar ke rahim dan ovarium.

Karena tidak ada lagi pengobatan yang memungkinkan, Jade mengetahui bahwa ia hanya punya waktu tiga bulan untuk hidup.

"Dia sangat kuat. Dia membuat daftar keinginan dan yang ingin dia lakukan hanyalah memastikan anak-anak mendapatkan Natal terbaik. Tapi jauh di lubuk hatinya, dia tahu dia bahkan tidak akan merayakan Natal," kenangnya.

Pasangan itu berencana menikah pada 21 November 2026—persis 20 tahun kebersamaan mereka—tetapi setelah berita buruk itu, keduanya tahu mereka tidak bisa menunggu.

Teman-teman, bersama tim rumah sakit, berkumpul untuk mengurus dokumen, petugas pendaftaran, kue, dan prasmanan.

Diadopsi sejak bayi, Jade tidak memiliki keluarga dan impiannya adalah agar ayah Adam menyerahkannya dan mengenakan gaun pengiring pengantin yang dikenakannya di pernikahannya.

Teman-teman segera menyesuaikan gaunnya agar pas karena berat badannya turun drastis. "Akhirnya datang begitu cepat. Kami tahu kami tidak punya waktu lama. Petugas pendaftaran datang ke rumah kami karena Jade sangat sakit," katanya.

Saat pernikahan, Jade harus menggunakan kursi roda. "Dia didorong dengan kursi roda di lorong, lalu saya mendorongnya ke dalam ruangan. Saya berlutut di sampingnya selama upacara agar kami bisa sejajar," bebernya.

"Kami mengucapkan 'Saya bersedia' dan dia mengulurkan tangan, menghapus air mata saya, dan berkata, ‘Jangan menangis, aku mencintaimu’,” kenangnya.

Orang-orang menangis menyaksikan mereka. "Semua orang di sana berlinang air mata dan berkata mereka belum pernah melihat pernikahan yang dipenuhi begitu banyak cinta," ujarnya.

Saat para tamu menikmati hidangan prasmanan pernikahan, Adam mengajak Jade yang kelelahan berbaring di sofa.

Kemudian, setelah semua orang pergi, Adam mengganti pakaian Jade dengan piyama dan membuatnya nyaman, dan keduanya berbagi kenangan bersama.

“Lalu napasnya berubah. Saya menelepon Willen Hospice dan mereka datang, memeriksanya, dan mengatakan tidak akan lama,” kata Adam.

Adam yang telah meninggalkan pekerjaannya untuk merawat anak-anaknya menyadari bahwa saat perpisahan mereka sudah tiba.

“Saat itu saya tahu bahwa saya akan kehilangan belahan jiwa saya di hari saya menikahinya,” ucapnya.

Meskipun bergulat dengan kesedihan karena kehilangan pasangannya, Adam mengatakan ia terhibur oleh kenyataan bahwa ia dan Jade memiliki hari pernikahan yang indah.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

portrait of rev martin luther king jr u l p74hmb0

Martin Luther King Jr

"Ada saatnya ketika diam adalah pengkhianatan."
Load More >