UPdates - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar hanya melayani 91 jemaah haji dari Kloter 26. Pengurangan jumlah jemaah yang masuk asrama disebabkan oleh kebijakan baru terhadap jemaah asal Provinsi Maluku yang kini tidak lagi menjalani karantina di Asrama Haji Sudiang.
You may also like : 
Kisah Menyentuh Pasutri Naik Haji, 20 Tahun Jual Pisgor tanpa Libur, Ayun Anak di Pohon
Sebanyak 91 jemaah haji tiba di Aula Arafah, Asrama Haji Sudiang, Makassar, pada Minggu 18 Mei 2025 pukul 16.00 WITA. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan kloter-kloter sebelumnya yang umumnya terdiri atas 393 jemaah.
You might be interested : 
7.851 Jemaah Haji Gelombang Pertama Embarkasi Makassar Tiba di Madinah, Sisakan 1 Kloter
"Jemaah yang kami terima hari ini hanya 91 orang, terdiri atas 82 jemaah asal Kabupaten Pangkep dan 9 orang dari Kota Makassar. Sementara 295 jemaah asal Maluku hanya transit di Bandara Sultan Hasanuddin dan tidak masuk ke asrama," ujar Kepala Bidang Penerimaan dan Pemberangkatan Jemaah PPIH Embarkasi Makassar, H. Muhammad Yunus dikutip Keidenesia dari laman resmi Kemenag Sulsel, Senin, 19 Mei 2025.
Yunus menambahkan, sejak dua tahun terakhir, Provinsi Maluku telah ditetapkan sebagai Embarkasi Haji Antara (EHA). Dengan status ini, seluruh tahapan dan prosedur pemberangkatan jemaah dilaksanakan di Asrama Haji Maluku dan Bandara Pattimura, Ambon.
"Sejak ditetapkan sebagai Embarkasi Haji Antara, seluruh layanan untuk jemaah haji asal Maluku dilakukan di Ambon sesuai standar operasional prosedur (SOP). Mereka tidak perlu lagi menjalani karantina di Makassar," paparnya.
Kloter 26 dijadwalkan akan diterbangkan ke Jeddah pada Senin, 19 Mei 2025 pukul 17.00 WITA. PPIH Embarkasi Makassar akan mengantar 91 jemaah tersebut ke bandara dua jam sebelum keberangkatan.
Sebagai informasi, berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 131 Tahun 2023, terdapat enam provinsi di Indonesia yang ditetapkan sebagai lokasi Embarkasi Haji Antara. Keenam provinsi tersebut adalah Gorontalo, Lampung, Bengkulu, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, dan Maluku.
