Ilustrasi Marinir AS. (foto:Cpl. Mathew Rosado)

Konflik dengan Venezuela Kian Memanas, Serangan Terbaru Militer AS Tewaskan 4 orang

18 December 2025
Font +
Font -

UPdates - Militer Amerika Serikat mengatakan telah menewaskan empat orang dalam serangan terbarunya terhadap sebuah kapal di Samudra Pasifik bagian timur, Rabu, 17 Desember 2025 waktu setempat.

You may also like : jet tempur as afpDua Pilot Angkatan Laut AS Ditembak Jatuh di Laut Merah

Pengumuman serangan "mematikan" tersebut setelah resolusi yang bertujuan untuk mengekang agresi Presiden Donald Trump terhadap Venezuela ditolak oleh anggota parlemen AS.

You might be interested : sup kerabatRitual Paling Aneh di Dunia, Sup Tulang Kerabat di Venezuela

Disadur Keidenesia.TV dari Aljazeera, Kamis, 18 Desember 2025, Komando Selatan AS (SOUTHCOM), yang memimpin operasi militer "Southern Spear" di wilayah Amerika Latin, mengatakan bahwa serangan pada hari Rabu tersebut menargetkan "empat teroris narkoba laki-laki" tanpa memberikan bukti apa pun bahwa kapal yang hancur itu terlibat dalam perdagangan narkoba.

“Kapal itu sedang melintasi rute perdagangan narkoba yang dikenal di Pasifik Timur dan terlibat dalam operasi perdagangan narkoba,” kata SOUTHCOM dalam sebuah unggahan di media sosial disertai video yang menunjukkan sebuah perahu cepat dihancurkan.

Serangan yang diperintahkan oleh Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth ini menambah jumlah korban tewas menjadi hampir 100 orang dalam serangan AS terhadap 26 kapal yang telah diakui Washington di Samudra Pasifik bagian timur dan Karibia sejak September lalu.

Trump sendiri membenarkan serangan tersebut sebagai tindakan yang diperlukan untuk menghentikan aliran narkoba ke AS dari kartel narkoba, khususnya yang berbasis di Venezuela.

Pada hari Selasa lalu, Trump memerintahkan blokade angkatan laut terhadap semua kapal tanker minyak, yang berada di bawah sanksi AS, yang masuk dan keluar dari pelabuhan Venezuela.

Langkah ini oleh pemerintah Maduro disebut sebagai "ancaman mengerikan" yang bertujuan untuk "mencuri kekayaan yang menjadi milik tanah air kita".

Pekan lalu, tentara AS menaiki dan menyita kapal tanker minyak Skipper di lepas pantai Venezuela dan dilaporkan telah membawa kapal tersebut ke negara bagian Texas, AS, untuk menurunkan muatan minyaknya.

Para pemimpin Amerika Latin dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga telah menyatakan keprihatinan karena prospek perang semakin besar seiring meningkatnya ketegangan antara Washington dan Caracas.

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyerukan kepada PBB untuk bertindak mencegah kekerasan di Venezuela.

Sementara Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan bahwa ia "prihatin dengan sikap Presiden Trump terhadap Amerika Latin, tentang ancaman-ancaman tersebut".

Di Venezuela, Maduro melakukan panggilan telepon dengan kepala PBB Guterres dan mengecam blokade angkatan laut AS.

Pemimpin Venezuela itu juga menyebut komentar para pejabat pemerintahan AS yang menyatakan bahwa “sumber daya alam Venezuela adalah milik mereka” sebagai “diplomasi barbar”.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

capture

Bertrand Russell

“Perang tidak menentukan siapa yang benar, hanya siapa yang tersisa.”
Load More >