UPdates—Kritik pedas dilontarkan mantan juru bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie Massardi dan ekonom yang juga putra almarhum Rizal Ramli, Dipo Satria Ramli terkait proyek kereta cepat Whoosh.
You may also like : 
Sejarah Hari Ini, 30 Desember 2024: Hari Haul Wafatnya Gus Dur
Adhie Massardi dalam unggahannya di akun X pribadinya, @AdhieMassardi, Jumat, 31 Oktober 2025 menyebut kereta cepat Jakarta-Bandung itu adalah proyek skandal.
“IKN & KC Jkt-Bdg proyek sarat skandal. Tanpa rasio. Apa urgensi Jkt-Bdg hrs cepat jika Jakarta bkn lagi Ibukota? Sinting,” tegasnya sebagaimana dipantau Keidenesia.tv, Jumat, 31 Oktober 2025.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa ini memang proyek cari untung via mark-up yang menurutnya gila-gilaan. “Coba follow the money. Ada jejak ke proyek 3 periode. Tukang survei dll. Langkah KPK nyurigakan. Awasi!” ujarnya.
Dalam unggahan sebelumnya pada 20 Oktober, Adhie Massardi meyakini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahu masalah yang ada di proyek Whoosh.
“KPK BOHONG kalau gak punya data skandal Mark-up gila2an Kereta Cepat Jkt-Bdg. @KPK_RI punya tim investigasi canggih,” sentilnya.
Dipo Satria Ramli tak kalah keras. Lewat akun X pribadinya, @DipoSatriaR ia menyinggung alasan investasi sosial dalam proyek Whoosh yang membuat Indonesia terjerat utang.
“Akal-akalan kelas berat! Proyek rugi dibilang “investasi sosial”. Lah, yang nikmatin pejabat & kroni, yang bayar bunganya rakyat. Hebat, rugi pun bisa dibungkus jadi kebajikan. Kalau gitu, korupsi sekalian aja disebut ‘amal kebangsaan’,” kritiknya.
Proyek Whoosh kembali jadi sorotan setelah Menteri Keuangan (Menku), Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan menolak membayar utang menggunakan APBN.
Belakangan, ramai adanya dugaan mark-up proyek ini. KPK sendiri menyatakan sedang menyelidiki dugaan penggelembungan harga dalam proyek ini.
