UPdates - Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi dahsyat lagi. Peristiwa ini terjadi pada Senin, 7 Juli 2025 sekira pukul 11:05 WITA.
You may also like : Gunung Lewotobi Laki-Laki Kembali Erupsi, Warga Diminta Waspada Banjir Lahar
Gunung berapi setinggi 1.703 meter ini sebelumnya memuntahkan abu vulkanik pada Selasa, 17 Juni 2025 sore. Erupsi menyemburkan pasir dan belerang hingga mencapai ketinggian lebih dari 10 kilometer (km) dari kawah.
You might be interested : Eks Kapolres Ngada Akhirnya Jadi Tersangka, Korban Pencabulan 4 Orang
Kali ini, Gunung Lewotobi Laki-laki melepas abu vulkanik ke atmosfer hingga 18 km di atas puncak. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) turut melaporkan, semburan memicu hujan kerikil dan abu.
Erupsi yang kedua dalam sebulan terakhir tersebut pun menunjukkan aktivitas intensif sejak awal 2024 lalu. Terpantau kolom abu tebal berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal, condong ke arah utara, timur laut, dan barat laut.
Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki mencatat, rekaman erupsi di seismogram dengan amplitudo maksimal 47,3 meter yang berdurasi kurang lebih enam menit 26 detik.
Saat erupsi terjadi, terdengar suara dentuman kuat dan terjadi guguran awan panas sejauh lima kilometer dan sektoral barat daya-timur laut sejauh tujuh kilometer.
PVMBG pun menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki ke Level IV (Awas). Sehingga mengimbau masyarakat dan pengunjung/wisatawan tak melakukan aktivitas apapun dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi.
Masyarakat sekitar juga wajib mewaspadai potensi banjir lahar pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung tersebut. Hal itu karena terdapat ancaman banjir lahir apabila turun hujan dengan intensitas tinggi.
Wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak banjir lahar adalah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, dan Nawakote. Warga pun masih bertahan di rumah masing-masing untuk menghindari hujan abu yang terjadi, sekalipun kesulitan mencari air bersih dan mengalami gangguan pernapasan.