UPdates—Seorang gadis berusia 22 tahun di Inggris menjadi berita utama global beberapa pekan lalu setelah mengaku menjual perawannya seharga 1,7 juta euro atau sekitar Rp32,4 miliar melalui lelang online.
Menurut Mirror, mahasiswi asal Manchester bernama Laura itu membuat keputusan untuk menjual keperawanannya pada Desember 2023, setelah itu ia mengajukan lamaran ke agen pendamping.
Ia kemudian menghadiri berbagai acara untuk bertemu dengan calon pembeli sebelum proses penawaran kompetitif dimulai beberapa bulan kemudian.
Penawaran tertinggi akhirnya datang dari seorang bintang Hollywood, yang mendapatkan keperawanan Laura dengan harga yang memecahkan rekor.
Menurut Mirror, Laura menyatakan bahwa ia tidak menyesali keputusannya. Ia membenarkan pilihannya sebagai langkah praktis menuju keamanan finansial.
"Saya tidak menyesalinya. Banyak gadis kehilangan keperawanan mereka tanpa mendapatkan imbalan apa pun. Setidaknya saya mengamankan masa depan saya," katanya sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari NDTV, Senin, 14 April 2025.
Wanita berusia 22 tahun itu lebih lanjut mengungkapkan bahwa lelang tersebut menarik minat dari tokoh-tokoh kuat, termasuk politisi, taipan bisnis, dan selebritas.
Seorang aktor Hollywood yang sangat terkenal dari Los Angeles akhirnya memenangkan lelang tersebut, mengalahkan politisi yang berbasis di London dan seorang pengusaha dari Dubai, ungkapnya.
Setelah itu, tanggal pun ditetapkan dan Laura, ditemani oleh anggota tim dari situs pendamping, pergi menemui sang aktor di sebuah hotel bintang lima di London. Sebagai bagian dari kesepakatan, ia menjalani pemeriksaan medis di hadapan pembeli untuk memastikan keperawanannya.
Proses tersebut dikelola secara diam-diam untuk melindungi identitas semua pihak yang terlibat, demikian dilaporkan media tersebut.
Laura membuka diri tentang alasan di balik keputusannya yang kontroversial, dengan mengatakan bahwa ia senang telah menjalani pilihan yang tidak lazim itu.
"Saya senang telah membuat keputusan ini, karena saya berpikir sangat rasional sebagai seorang manusia. Kemungkinan saya akan kehilangan keperawanan saya kepada seseorang yang toh tidak akan pernah menikahi saya setelahnya sangat tinggi. Itu tidak sepadan bagi saya," jelasnya.
Wanita berusia 22 tahun itu juga mengungkapkan bahwa uang lelang tersebut terbukti mengubah hidupnya karena memungkinkannya membeli apartemen untuk disewakan, pakaian baru, dan memulai perjalanan ke sejumlah tempat.
Ke depannya, ia berharap dapat menemukan pasangan yang kaya, atau "sugar daddy," yang dapat memberikan dukungan finansial sambil mempertahankan hubungan romantis.
"Saya telah mempersiapkan diri untuk hidup," katanya, seraya menambahkan bahwa ia kini dapat fokus pada ambisinya tanpa perlu khawatir soal keuangan.
Sebelum Laura, sudah ada beberapa gadis yang menjual keperawanannya dengan harga selangit.
Pada Oktober 2012, seorang mahasiswi Brasil bernama Catarina Migliorini menjadi berita utama setelah menjual keperawanannya secara daring dengan harga yang sangat mahal.
Gadis berusia 20 tahun itu menjual keperawanannya dalam lelang daring seharga $780.000 kepada seorang pria Jepang yang dikenal sebagai Natsu. Dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar saat itu Rp9.670, maka keperawanan Catarina Migliorini dihargai Rp7,5 miliar.
Natsu bersaing dengan penawar dari Amerika Serikat, Australia, India, dan Brasil. Dia menghabiskan waktu satu jam dengan mahasiswi Brasil itu di pesawat yang terbang di atas perairan internasional untuk menghindari masalah hukum.
Lelang tersebut diselenggarakan oleh Justin Sisley, seorang pembuat film Australia yang membuat film dokumenter tentang hal ini.
Saat itu, Migliorini mengatakan bahwa ia menyumbangkan 90 persen uang yang ia hasilkan untuk badan amal yang membangun rumah bagi kaum miskin, di negara bagian asalnya, Santa Catarina, Brasil.
Namun, Sisley kala itu mengatakan kepada Huffington Post bahwa ia skeptis dengan klaim Migliorini.
"Saya terkejut ia mengatakan itu karena dalam semua urusan saya dengannya, ia menjelaskan bahwa itu adalah keputusan bisnis baginya," katanya sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari ABC News.
Pada November 2017, seorang model Amerika Serikat berusia 19 tahun bernama Giselle juga membuat gempar publik setelah menjual keperawanannya kepada seorang pengusaha asal Abu Dhabi seharga hampir $4,3 juta di sebuah situs web lelang kontroversial. Jika dirupiahkan (kurs dolar saat itu Rp13.540), Giselle melepas perawannya dengan bayaran Rp58,2 miliar.
Cinderella Escorts, sebuah situs web berbasis di Jerman yang mendorong para wanita muda untuk melelang keperawanan mereka kepada pria-pria tua yang kaya, mengatakan tawaran pemenang sebesar 2,5 juta euro ($3,87 juta) mengalahkan tawaran sebesar $US2,4 juta ($3,16 juta) dari seorang aktor Hollywood dan $US1,8 juta ($2,37 juta) dari seorang politisi Rusia.
Giselle kala itu mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh situs web tersebut sebagaimana dilansir dari News.com.au bahwa itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan.
"Setiap wanita harus memutuskan sendiri apakah layak memberikan keperawanannya secara cuma-cuma kepada pacar yang mungkin nanti akan memutuskannya, daripada menjualnya," katanya.
Menurutnya, dengan hasil penjualan perawannya, ia bisa belajar di mana pun yang diinginkannya, membeli rumah baru, dan bepergian keliling dunia.
"Itu memberi saya banyak kesempatan," kata Giselle yang saat itu mengaku menemui pria pemenang lelang di sebuah hotel di Jerman.
Dalam sebuah pernyataan, Cinderella Escorts saat itu mengatakan bahwa pria tersebut menyetor uang muka sebesar 40 persen dengan mentransfer dana ke rekening bank Cinderella Escorts sebelum pertemuan.
Sisa uang dibayarkan tunai kepada wanita di tempat mereka bertemu dengan Cinderella Escorts mengambil potongan sebesar 20 persen.