UPdates—Pemerintah Kota Makassar meluncurkan Eco Circular Hub (ECH) sebagai langkah menuju Makassar Zero Waste 2029.
Kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup dan Universitas Bosowa ini menjadi pusat sinergi pemerintah, kampus, swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan kota berdaya sirkular.
Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari unggahan Instagram Pemkot Makassar, Minggu, 12 Oktober 2025, ada empat kelurahan yang dijadikan percontohan.
Fokusnya pada penguatan bank sampah, optimalisasi TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle), dan pengelolaan sampah organik melalui urban agrofarm.
Keempat kelurahan itu yakni Kelurahan Untia (pemberdayaan masyarakat dan bank sampah), Kelurahan Panambungan (pengolahan sampah organik rumah tangga) Kelurahan Baru (optimalisasi TPS3R), dan Kelurahan Paropo (kolaborasi urban agrofarm dan lima ton sampah per hari).
Program ini menargetkan rumah tangga zero waste pada 2028 dan pengurangan sampah hingga 50 persen dengan melibatkan semua elemen kota, termasuk sektor HORECA atau Hotel, Restaurant (Restoran), dan Catering (Katering).
ECH menjadi gerakan ekonomi sirkular berbasis warga yang mendorong kesadaran kolektif untuk menjaga lingkungan dan menjadikan Makassar kota bersih, mandiri, serta berkelanjutan.
