UPdates—Mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte ditangkap di bandara internasional Manila pada hari Selasa. Ayah Wakil Presiden Sara Duterte itu ditangkap atas perintah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terkait kasus kejahatan terhadap kemanusiaan yang diajukan terhadapnya.
Kantor Presiden Ferdinand Marcos dalam sebuah pernyataan menyebut Duterte ditangkap setelah tiba dari Hong Kong. Menurut mereka, polisi menahannya atas perintah ICC, yang telah menyelidiki pembunuhan massal yang terjadi di bawah tindakan keras mantan presiden terhadap peredaran narkoba ilegal.
"Setelah kedatangannya, jaksa agung menyampaikan pemberitahuan ICC untuk surat perintah penangkapan kepada mantan presiden atas kejahatan terhadap kemanusiaan. Dia sekarang dalam tahanan pihak berwenang," kata pemerintah sebagaimana dilansir keidenesiatv dari The Times of Israel, Selasa, 11 Maret 2025.
Penangkapan mendadak itu memicu keributan di bandara, di mana pengacara dan ajudan Duterte dengan keras memprotes bahwa mereka, bersama dengan seorang dokter dan pengacara, dicegah mendekatinya setelah dia ditahan polisi.
"Ini merupakan pelanggaran hak konstitusionalnya," kata Senator Bong Go, sekutu dekat Duterte, kepada wartawan.
Surat perintah penangkapan yang dikirim oleh ICC kepada pejabat Filipina, yang salinannya telah dilihat oleh The AP, menyatakan bahwa ada alasan yang cukup untuk percaya kalau serangan terhadap korban meluas dan sistematis. Serangan tersebut terjadi selama beberapa tahun dan ribuan orang tampaknya telah terbunuh.