UPdates—Mayat-mayat berserakan di jalan-jalan di sekitar rumah sakit Kamal Adwan, Gaza, Palestina setelah pasukan Israel menyerbu gedung kesehatan tersebut dan memaksa beberapa staf untuk keluar dalam salah satu serangan paling mematikan di Gaza Utara akhir pekan ini.
Direktur rumah sakit Hussam Abu Safiya mengungkap hal itu sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari The Irish Independent, Sabtu, 7 Desember 2024.
Menurutnya, penyerbuan brutal tersebut dimulai dengan serangkaian serangan udara di sisi barat dan utara rumah sakit Kamal Adwan yang disertai dengan penembakan hebat.
You might be interested : Benjamin Netanyahu Resmi Jadi Buronan Pengadilan Kriminal International
Kabar serangan mematikan itu sempat membuat khawatir Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI lantaran ada enam Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai relawan Mer C di rumah sakit tersebut.
Melalui koordinasi WHO, Tim Medis Mer C ditempatkan di RS Kamal Adwan, Beit Lahia, Gaza Utara, sejak 1 Desember 2024 lalu.
Namun, Kemlu RI memastikan mereka dalam kondisi selamat. "Saat ini 6 tenaga medis Mer C telah tiba dengan selamat di Public Aid Hospital, Gaza City. Mereka melanjutkan tugas kemanusiaan di Rumah Sakit tersebut," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 7 Desember 2024 sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari RRI.co.id.
Kemlu dan KBRI Amman akan terus memonitor keselamatan para relawan Mer C di Gaza. Terlebih, tentara Israel mengepung Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia, Gaza Utara, Jumat kemarin.
Kendaraan militer mendekati area sekitar rumah sakit, diiringi tembakan yang membabi-buta dan penembakan artileri. Aksi brutal tentara Zionis ini pun berhasil mengisolasi fasilitas tersebut.
Tim medis yang ke-6 dari MER-C bersama Konvoi staf WHO tiba di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara, Minggu, 1 Desember 2024. Izin mereka sebelumnya berkali-kali ditolak penjajah Israel.
Tim EMT MER-C baru bertugas selama hampir satu pekan di Rumah Sakit Kamal Adwan. Rumah Sakit tersebut saat ini dalam kondisi krisis, akibat serangan berulang tentara Israel.
Kehancuran yang ditimbulkan akibat serangan itu mendapat banyak sorotan karena Rumah Sakit Kamal Adwan saat ini menjadi satu-satunya yang masih berfungsi di Gaza Utara.