UPdates—Hasil hitung cepat sejumlah lembaga, termasuk Indikator Politik Indonesia menempatkan menantu bekas presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution yang berpasangan dengan Surya menjadi pemenang pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara (Sumut) 2024.
You may also like : Hasil Hitung Cepat Pilgub Sumut 2024 Data 100% versi Indikator Politik Indonesia: Mantu Jokowi Menang 62,71 Persen
Pasangan nomor urut 1 itu sebagaimana dilansir keidenesia.tv, Kamis, 28 November 2024 meraih suara 62.71%. Jagoan KIM Plus itu unggul jauh di atas Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala yang hanya meraih 37.29% suara.
Menanggapi hasil quick count yang menempatkan mereka sebagai pemenang, Bobby Nasution mengucapkan syukur.
"Alhamdulillah, hasil quick count saat ini memperlihatkan bahwa kita lebih unggul. Namun kita tetap harus bersabar menunggu hasil real count untuk memastikan keabsahan data," kata Bobby di akun X pribadinya, @bobbynasution_ sebagaimana dilansir keidenesia.tv, Kamis, 28 November 2024.
Wali Kota Medan itu menyerukan timnya untuk mengawal penghitungan manual. "Mari kita jaga suara kita, kita pantau terus dengan semangat ini, kita juga harus bekerja bersama demi Sumatera Utara yang lebih baik. Tetap semangat dan solid hingga hari penentuan tiba," tegasnya.
Dalam tweet yang sama, ia berterima kasih kepada parpol pendukungnya. "Perjuangan kita selama ini telah mencapai puncaknya. Terima kasih kepada sepuluh partai politik yang telah mengusung serta memberikan dukungan penuh kepada saya dan Pak Surya," ucapnya.
Ia juga mengapresiasi tim dan relawannya. "Apresiasi juga saya sampaikan kepada seluruh relawan dan tim pemenangan Bobby-Surya yang tanpa kenal lelah membersamai kami selama ini," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Djarot Saeful Hidayat menyebut Bobby melakukan sejumlah kecurangan di Pilgub Sumut. Makanya, PDIP menegaskan akan mengadukan menantu Presiden ke-7 tersebut ke Bawaslu.
"Berbagai macam cara dilakukan untuk bisa memenangkan Bobby Nasution melalui kecurangan-kecurangan yang menggunakan partai coklat (parcok), bansos, PJ kepala daerah dan desa," kata Djarot dalam konferensi pers di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis hari ini.
Menurut Djarot, selama proses pilgub, pemerintah desa di Provinsi Sumut diintimidasi dan dijadikan tim sukses dalam pemungutan suara. ia juga mengungkap adanya oknum di polsek yang membantu memenangkan Bobby.
Djarot mengatakan dirinya bertemu langsung dengan beberapa orang yang diintimasi aparat, namun mereka takut bersaksi. "Kenapa? Karena akan dicari-cari dan sudah dicari-cari salahnya terutama di dalam pemerintahan dan anggaran desa. Mereka merasa ketakutan. Inilah bentuk intimidasi," ungkapnya.
Meski beberapa orang takut bersaksi, mantan cagub Sumut itu menegaskan PDIP akan berusaha mencari barang bukti. "Baik itu beberapa bentuk video rekaman kemudian surat menyurat," jelas Djarot.
Secara khusus, Djarot menegaskan bahwa menang dan kalah dalam pesta demokrasi adalah hal biasa. Akan tetapi, ia mempermasalahkan cara-cara curang dan tidak beretika yang dilakukan Bobby dan pendukungnya.