UPdates - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian secara resmi melantik Fadjry Djufry sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel). Fadjry dilantik sebagai Pj Gubernur Sulsel menggantikan Zudan Arif Fakrulloh yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN).
You may also like : Masa Tenang, Kemendagri Ingatkan Kades dan Lurah tak Macam-macam, DPR Sentil Polisi dan Tentara
Pelantikan tersebut berlangsung di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, pada Selasa, 7 Januari 2025. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan keputusan Presiden mengenai pemberhentian Zudan Arif dan pengangkatan Fadjry Djufry.
You might be interested : Banyak Laporan, Kemendagri Setop Penyaluran Bansos APBD Jelang Pilkada 2024
Setelah itu, Fadjry bersama rohaniwan dipanggil ke depan untuk mengucapkan sumpah jabatan. Dengan penuh khidmat, Fadjry mengucapkan janji untuk menjalankan tugasnya sebagai Pj Gubernur Sulsel dengan sebaik-baiknya, berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan yang berlaku.
“Demi Allah saya bersumpah, akan memenuhi kewajiban saya sebagai penjabat gubernur Sulawesi Selatan dengan sebaik-baiknya, dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya, serta berbakti kepada masyarakat bangsa, dan negara," ujar Fadjry, mengikuti arahan Mendagri Tito dilihat Keidenesia dari akun YouTube Kemendagri, Selasa, 7 Januari 2025.
Dalam sambutannya, Tito menyampaikan pertimbangan Presiden Prabowo Subianto yang menunjuk Fadjry sebagai penjabat gubernur. Selain sebagai putra daerah asal Sulsel, Fadjry juga dianggap memiliki pengalaman yang mumpuni, khususnya di bidang pertanian.
"Dengan pengalaman-pengalaman Bapak (Fadjry), apalagi Bapak juga putra daerah, Bapak Presiden sudah memberikan kepercayaan ketika Kepres dibacakan dan acara formal kita sudah melaksanakan dan Alhamdulillah sudah selesai berjalan," ujar Tito.
Tito menambahkan, Fadjry diharapkan dapat mempercepat program nasional swasembada pangan, mengingat Sulawesi Selatan adalah salah satu lumbung pangan utama Indonesia.
"Mulai dari masalah swasembada pangan dan itu salah satu pertimbangan bapak dipilih karena memang Sulawesi Selatan itu salah satu lumbung pangan Indonesia. Pengalaman bapak dan kemampuan bapak di bidang pertanian kita harapkan bisa mempercepat program-program untuk Swasembada pangan menunjang pangan Indonesia," ungkapnya.
Tito juga menekankan masa jabatan Fadjry sebagai Pj Gubernur Sulsel tidak akan berlangsung lama, mengingat pemilihan kepala daerah (Pilkada) sudah dekat. Tito berharap Fadjry dapat menjalankan tugasnya dengan baik, serta berkoordinasi dengan Zudan Arif Fakrulloh yang sebelumnya menjabat sebagai Pj Gubernur Sulsel.
"Saya berharap bapak nanti akan dapat melakukan tugas dengan baik, saya tadi sudah ngobrol dengan Bapak, tolong komunikasi dengan Pak Zudan," tegasnya.
"Sekaligus juga enggak terlalu panjang mungkin waktunya karena waktunya sebentar lagi Pilkada sudah selesai termasuk Sulawesi Selatan dan kemudian mungkin Februari atau Maret nanti akan pelantikan kepala daerah yang terpilih, gubernur terpilih," tutup Tito.