Menteri Agama, Nasaruddin Umar (Foto: Kemenag)

Menteri Agama: Syarat Kanwil Mendatang harus Mampu Khutbah

17 November 2024
Font +
Font -

UPdates—Menteri Agama Nasaruddin Umat memberikan pesan khusus kepada jajarannya saat memberikan sambutan pada upacara penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama di Bogor, Minggu, 17 November 2024.

Salah satu pesan Menag Nasaruddin disampaikan kepada para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi. Menag minta jajarannya di daerah untuk tidak memandang kecil dirinya sendiri.

"Kanwil adalah Menteri Agama di tingkat provinsi. Jadi luar biasa. Tapi harus ciptakan muru'ah. Jangan sampai kehilangan muru'ah," pesannya sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari situs resmi Kemenag, Minggu, 17 November 2024.

You might be interested : nasaruddin umar menteri agamaIngin Bersih-bersih Kementerian Agama, Menag: Saya Siap Apapun Risikonya

Ia juga menegaskan bahwa ke depan syarat menjadi Kanwil harus mampu khutbah. "Salah satu syarat Kanwil mendatang, harus mampu khutbah. Kita pelayan masyarakat dan umat. Belajarlah khutbah bagi kanwil yang tidak pernah khutbah," lanjutnya.

Terkait muruah, Menag minta Kepala Kanwil mengamalkan apa yang diketahui dan mengetahui apa yang diamalkan.

Menag juga minta Kepala Kanwil mengikuti perkembangan teknologi dan tidak hanya mengandalkan aparaturnya. Kanwil juga harus terbiasa dalam membuat summary pelaporan berbasis statistik agar penjelasannya mudah dipahami dan berbasis data.

Pesan Menteri Agama yang lain adalah Kepala Kanwil mesti menjembatani jajarannya untuk bisa mengakses beasiswa. Menurutnya, pegawai kementerian yang terbesar adalah Kemenag. Tetapi, pegawai Kemenag sangat sedikit yang mengakses LPDP untuk beasiswa. Itu karena banyak yang tidak tahu.

"Kanwil harus mempromosikan anak buahnya untuk sekolah lagi. Kita sangat bangga jika pegawai Kanwil sampai doktor, apalagi lulusan luar negeri. Jangan persulit anak buah kita," pintanya.

Kepada seluruh jajaran Kementerian Agama, Menag Nasaruddin juga menegaskan pentingnya komitmen bersama mencegah korupsi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menghapus tradisi memberi amplop.

"Mulai hari ini, kita harus bisa hilangkan tradisi amplop. Jangan berikan pimpinan yang bukan haknya. Jangan pernah berikan apapun kepada Menag yang bukan haknya. Kalau ada yang memberikan bukan haknya, saya akan kembalikan ke KPK," tegas Menag.

Rakernas Kemenag berlangsung selama tiga hari, 15 - 17 November 2024. Hadir, para Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menag, pejabat Eselon II, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi se Indonesia, dan Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN). Rakernas ditutup oleh Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Sayfi'i.

Font +
Font -