UPdates—Mantan presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan istrinya Kim Keon-hee meminta perlakuan khusus untuk hewan peliharaan mereka dari Kedutaan Besar Korea Selatan di Paris selama kunjungan mereka ke Prancis pada tahun 2023.
You may also like : Gigit Lidah Pemerkosanya Hingga Putus dan Divonis Salah, Wanita di Korsel Disidang Ulang Setelah 61 Tahun
Seorang anggota parlemen oposisi yang membongkar kelakuan mereka mengatakan, pasangan itu berencana membawa anjing-anjing mereka dalam dua kunjungan ke Prancis pada tahun 2023.
You might be interested : Presiden Korea Selatan Minta Maaf dan Pasrah Dilengserkan
“Dan meminta kedutaan untuk menyiapkan pengaturan protokol bagi mereka,” kata anggota parlemen Partai Demokrat Korea, Lee Jae-jung, dalam audit parlemen seperti laporan surat kabar The Korea Times yang dilansir Keidenesia.tv dari SCMP, Rabu, 15 Oktober 2025.
Lee seperti dikutip oleh Korea JoongAng Daily menyebut permintaan sang mantan presiden sangat tidak masuk akal.
"Ada tuntutan yang absurd, seperti meminta ruang bagi anjing-anjing di dalam suite hotel, menunjuk staf kedutaan untuk menangani hewan peliharaan, dan menyediakan kendaraan terpisah untuk hewan-hewan tersebut," ungkapnya.
Menurutnya, selama kunjungan kenegaraan, keamanan dan protokol bagi kepala negara seharusnya diutamakan.
“Sungguh menyedihkan bahwa pejabat publik justru dimobilisasi untuk protokol hewan peliharaan," kritiknya.
Mengomentari Kim, Lee menambahkan bahwa saat itu, eks ibu negara tersebut mempromosikan dirinya sebagai advokat hak-hak hewan.
“Apakah Kementerian Luar Negeri adalah agen perjalanan pribadinya? Gagasan untuk menyediakan kandang dan menugaskan staf untuk 'First Dogs' sungguh memalukan," kecamnya.
Meskipun pasangan itu akhirnya tidak membawa anjing mereka dalam perjalanan tersebut, laporan surat kabar The Korea Herald menyebut Menteri Luar Negeri Cho Hyun mengonfirmasi bahwa permintaan tersebut telah diajukan.
Cho mengatakan bahwa kantor Yoon telah menghubungi kedutaan besar di Prancis secara langsung untuk permintaan ini, tanpa berkonsultasi dengan kementerian.
"Saya akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk memastikan hal seperti itu, yang melukai harga diri para diplomat, tidak akan pernah terjadi lagi," tegasnya.
Ini bukan pertama kalinya pasangan itu, yang kini dipenjara sambil menunggu persidangan menyusul dekrit darurat militer Yoon pada bulan Desember, dituduh menyalahgunakan jabatan mereka untuk memanjakan enam anjing dan lima kucing mereka.
Pada bulan Juni, rekan separtai Lee, Kim Byoung-joo, mencatat bahwa pasangan itu telah membangun kolam dangkal di kediaman presiden dan berspekulasi bahwa kolam itu untuk digunakan hewan peliharaan mereka.
"Saya telah melihat-lihat ruang di dalam kediaman resmi presiden, dan sebuah kolam menarik perhatian saya," kata Kim setelah mengunjungi kediaman tersebut, menurut laporan The Korea Herald.
"Kita harus mencermati apakah keluarga Yoon memasang fasilitas untuk penggunaan pribadi dengan uang pajak setelah pindah ke kediaman resmi, di mana tidak seorang pun dapat memantau bagaimana uang itu dibelanjakan," lanjutnya.
Menurut anggota parlemen tersebut, Yoon dan istrinya diyakini juga memiliki menara kucing senilai 5 juta won atau sekira Rp58,3 juta.
Nasib hewan peliharaan mereka saat ini tidak pasti karena kedua pemiliknya kini berada di balik jeruji besi.
Kim merawat mereka ketika Yoon ditangkap pada bulan Juli, tetapi penangkapannya sendiri pada 12 Agustus membuat mereka kehilangan pengasuh.
The Korea Times mengungkap, meskipun para ajudan pasangan itu telah mengunjungi hewan peliharaan mereka, pengaturan ini mungkin tidak akan bertahan lama.
Beberapa pihak menyarankan agar dinas keamanan presiden – satu-satunya hak istimewa yang tersisa bagi pasangan yang dipermalukan itu – dapat merawat hewan peliharaan tersebut karena dianggap sebagai properti.
Namun, karena sentimen publik yang negatif terhadap pasangan tersebut, dinas tersebut dilaporkan berhati-hati dalam mengambil tanggung jawab atas hewan peliharaan mereka.