UPdates—Dua mobil terbang bertabrakan saat gladi resik pertunjukan udara di Tiongkok timur laut pada hari Selasa waktu setempat.
Insiden itu melukai salah satu pilot. Akibat tabrakan itu, salah satu kendaraan jatuh ke darat dan kemudian terbakar.
Video yang beredar daring dan ditampilkan di media pemerintah Tiongkok menunjukkan kepulan asap mengepul dari salah satu kendaraan, sementara truk pemadam kebakaran dan ambulans bergegas ke lokasi kejadian.
Kecelakaan itu terjadi Selasa sore di Changchun, Provinsi Jilin, saat kota itu bersiap untuk pertunjukan udara lima hari yang akan dimulai Jumat nanti.
Mobil terbang, atau kendaraan lepas landas dan mendarat vertikal elektrik (eVTOL), dikembangkan oleh Xpeng Aeroht, anak perusahaan raksasa kendaraan listrik Tiongkok, Xpeng.
Dalam sebuah pernyataan kepada CNN, perusahaan tersebut mengatakan tabrakan itu terjadi karena jarak yang tidak memadai.
Mereka juga menyebut satu kendaraan mengalami kerusakan badan pesawat dan terbakar saat mendarat.
"Semua personel di lokasi kejadian selamat, dan otoritas setempat telah menyelesaikan tindakan darurat di lokasi dengan tertib," katanya sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari CNN, Rabu, 17 September 2025.
Perusahaan tersebut menambahkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan terkait insiden tersebut.
Seorang karyawan perusahaan, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara di depan umum, mengatakan kepada CNN bahwa kedua kendaraan tersebut telah melakukan aksi akrobat tingkat tinggi dalam formasi rapat. Seorang pilot mengalami luka ringan, tambahnya.
Kendaraan eVTOL merupakan inti dari rencana Tiongkok untuk membangun “ekonomi dataran rendah”, sebuah sektor yang mencakup taksi terbang, pengiriman menggunakan drone, dan aplikasi lain di wilayah udara di bawah 3.000 meter.
Tahun lalu, Partai Komunis Tiongkok untuk pertama kalinya menampilkan "ekonomi dataran rendah" dalam laporan kerja tahunan pemerintahnya, dengan memandang ceruk pasar ini sebagai mesin pertumbuhan baru.
Menurut media pemerintah Xinhua, regulator penerbangan sipil Tiongkok memperkirakan bahwa ekonomi dataran rendah negara tersebut dapat mencapai nilai pasar sebesar $206 miliar pada tahun 2025, dan meningkat menjadi $482 miliar pada tahun 2035.
Produsen termasuk Xpeng Aeroht berlomba-lomba untuk memanfaatkan peluang pasar dan memanfaatkan potensi di berbagai industri, mulai dari pariwisata, logistik, pertanian, hingga bantuan bencana.
Xpeng Aeroht menggambarkan dirinya sebagai perusahaan mobil terbang terbesar di Asia di situs webnya.
Sementara itu, kota-kota di seluruh negeri sedang menguji coba pengiriman paket, makanan, dan pasokan medis menggunakan drone tanpa awak.
Pada tahun 2023, Tiongkok memiliki lebih dari 2.000 produsen drone dan lebih dari 20.000 perusahaan yang mengoperasikan kendaraan udara tak berawak, menurut media yang dikelola Partai Komunis, People’s Daily.