UPdates—Arena Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Hotel Mercure Ancol, Jakarta yang dibuka hari ini, Sabtu, 27 September 2025 memanas. Kader baku hantam dan saling lempar kursi.
You may also like : PPP Percepat Muktamar, tak Terima Calon Ketum Tokoh Eksternal
Insiden itu terjadi setelah pembukaan yang dilakukan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum (Ketum) PPP Muhammad Mardiono.
You might be interested : PPP Percepat Muktamar, tak Terima Calon Ketum Tokoh Eksternal
Saat Mardiono sedang memberikan pernyataan kepada awak media, beberapa peserta muktamar keluar dari ballroom sambil meneriakkan 'perubahan' dan ‘turun’.
Teriakan itu dibalas para pendukung Mardiono dengan meneriakkan ‘lanjutkan’. Teriakan saling bersahut-sahutan itu membuat suasana menjadi memanas.
Meski beberapa kader lainnya sudah mencoba menenangkan kedua kubu, mereka terus saling mendekati dan akhirnya terjadilah baku hantam hingga aksi pelemparan kursi.
Petugas keamanan partai yang dibantu aparat kepolisian terpaksa turun tangan untuk meredam terjadinya kericuhan yang lebih lanjut.
Sebelumnya, sejumlah Kader PPP sudah terlibat cekcok saat Mardiono akan memberikan sambutan pembukaan Muktamar. Namun, suasana masih bisa diatasi MC yang meminta kader untuk tenang.
Di pembukaan sendiri, Mardiono mengakui telah gagal sebagai pemimpin. Itu merujuk pada ketidakberhasilan parpol berlogo Kabah itu menempatkan kadernya di Senayan.
Kader PPP tidak mampu kembali ke DPR RI setelah gagal melewati ambang batas parlemen 4 persen. Di Pemilu 2024, perolehan suara PPP hanya 3,87 persen. Ini kali pertama PPP gagal tembus Senayan.
"Hasil pemilu terakhir adalah pukulan yang sangat berat. Kegagalan ini tentu kenyataan pahit yang harus ditelan bersama. Hilangnya kursi PPP di parlemen (DPR), bukan hanya merugikan partai, namun juga umat Islam dan rakyat Indonesia yang selama ini menaruh harapan kepada PPP," kata Mardiono saat membuka Muktamar.
Menurutnya, penyebab kegagalan tidak datang dari luar semata. Makanya, ia mengajak seluruh kader berani berkata jujur bahwa konflik internal adalah musuh utama bagi perjuangan partai tersebut.
Dihadapan ribuan kader, kyai dan ulama, Mardiono pun menyampaikan permohonan maaf dan berharap Muktamar X PPP ini menjadi momen untuk mengakhiri perpecahan dan menyetop warisan konflik. Menurutnya, tanpa persatuan, mustahil PPP akan berjaya kembali.
"Kepada seluruh kader PPP di seluruh indonesia dan seluruh ulama kyai, habaib, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Tidak ada yang diuntungkan dari konflik. Yang ada adalah kekalahan bersama," ujar Mardiono.
Di Muktamar ini, ada tiga nama yang digadang-gadang maju sebagai calon Ketua Umum PPP. Selain Mardiono, dua nama lainnya adalah Agus Suparmanto dan Husnan Bey Fananie.
Muktamar ini akan berlangsung 27 hingga 29 September 2025 mendatang.