UPdates - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) mulai berjalan hari ini, Senin, 4 Agustus 2025. Program ini melayani 13 jenis pemeriksaan untuk 28 juta anak SD di seluruh Indonesia.
You may also like : Wapres Gibran Minta Menteri Pendidikan Kaji Ulang Sistem Zonasi
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai pemimpin utama dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang menjadi mitra. Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Sosial (Kemensos) juga ambil bagian.
You might be interested : Biaya Haji Berpotensi Turun dan Kuota Bertambah Mulai Tahun 2026
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti menyatakan bahwa CKG bertujuan untuk membiasakan anak-anak dengan kebiasaan hidup sehat. Dia menyampaikan hal itu ketika membuka seremonial program di SD Negeri Cideng 02 Jakarta Pusat.
Abdul Mu’ti pun menyebut 13 jenis pemeriksaan untuk pelajar dalam program CKG. Di antaranya status gizi, tekanan darah, kebugaran fisik, kesehatan gigi, gula darah, mata, telinga, kesehatan mental, hati, tuberkulosis, talasemia, anemia dan riwayat imunisasi.
Program CKG menargetkan 53,8 juta pelajar dari 282.317 satuan pendidikan di seluruh Indonesia mulai dari jenjang SD, SMP, SMA/SMK, madrasah, pesantren, hingga sekolah rakyat. Sasaran utamanya adalah anak-anak berusia 7 hingga 17 tahun.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi mengatakan bahwa CGK bakal digelar setiap tahun sekali yang bertepatan dengan tahun ajaran baru sekolah.
Maria Endang Sumiwi menekankan, pemeriksaan kesehatan untuk para pelajar di sekolah tersebut gratis. Bahkan hasil pemeriksaan kesehatan nantinya bakal ditindaklanjuti oleh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat.
Dia menyebut setidaknya terdapat 28 juta anak SD dari 176 ribu satuan pendidikan yang memperoleh CKG. Ada pula 13 juta pelajar dari 63 ribu SMP dan 12 juta pelajar SMA yang tersebar di 39 ribu sekolah.
CKG juga ini bakal diberikan kepada 161.000 anak di 2.389 Sekolah Luar Biasa (SLB). Program ini juga menyasar 9.755 peserta didik di 100 sekolah rakyat.