UPdates—Sebuah fosil muntah berusia 66 juta tahun ditemukan di Tebing Stevns, situs yang terdaftar di UNESCO di selatan Kopenhagen, Denmark.
Sebagaimana laporan The Guardian yang dilansir keidenesia.tv dari Anadolu, Selasa, 28 Januari 2025, Museum Selandia Baru mengatakan, penemuan tersebut dilakukan oleh Peter Bennicke, seorang pemburu fosil amatir setempat, saat berjalan-jalan.
Bennicke menemukan fragmen yang tertanam di kapur, yang kemudian diidentifikasi sebagai potongan lili laut, organisme laut.
Para ahli di museum tersebut memperkirakan fosil tersebut berasal dari periode Cretaceous akhir, saat dinosaurus menjelajahi Bumi.
Mereka yakin muntahan itu berasal dari seekor ikan yang memakan bunga lili laut tetapi memuntahkan bagian kerangkanya yang tidak dapat dicerna.
"Jenis penemuan ini dianggap sangat penting saat merekonstruksi ekosistem masa lalu karena memberikan informasi penting tentang hewan mana yang dimakan oleh yang mana," kata museum dalam siaran pers, menurut laporan tersebut.
Ahli paleontologi Jesper Milan menggambarkan penemuan itu sebagai penemuan yang benar-benar tidak biasa dan menekankan signifikansinya dalam memahami rantai makanan purba.
"Bunga lili laut bukanlah makanan yang sangat bergizi, karena sebagian besar terdiri dari lempengan berkapur yang disatukan oleh beberapa bagian lunak," jelas Milan.
"Tetapi ini adalah hewan, mungkin sejenis ikan, yang 66 juta tahun lalu memakan bunga lili laut dan memuntahkan bagian kerangkanya," tambahnya.
Tebing Stevns, yang dikenal karena catatan fosilnya yang kaya, terus menawarkan wawasan berharga tentang kehidupan prasejarah.
Penemuan terbaru ini berkontribusi pada upaya yang sedang berlangsung untuk merekonstruksi ekosistem purba dan lebih memahami hubungan antar spesies.