UPdates—Target tinggi dicanangkan Partai NasDem. Mereka membidik tiga besar dalam Pemilu 2029.
You may also like : Profil Bupati Kolaka Timur Abdul Azis yang Ditetapkan KPK Sebagai Tersangka; Lahir di Enrekang dan Besar di Mamuju
Misi tersebut dibahas secara serius dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai NasDem di Makassar, 8-10 Agustus 2025.
You might be interested : Muncul Wacana Pilkada 2031, Kepala Daerah yang Baru Dilantik Menjabat 7 Tahun?
Ketua DPP Partai NasDem, Rifqinizamy Karsayuda menyatakan, Partai NasDem telah melakukan berbagai langkah konsolidasi untuk mewujudkan ambisi tersebut, baik melalui struktur organisasi maupun kekuatan di legislatif dan eksekutif.
“Kami melakukan konsolidasi organisasi dari struktur DPP, DPW, DPD hingga ke tingkat paling bawah. Kami juga menguatkan pilar partai, yakni kekuatan di legislatif dan eksekutif, untuk meningkatkan daya dongkrak elektoral,” ujar Rifqinizamy di sela-sela Rakernas, Sabtu, 9 Agustus 2025 sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari situs resmi Partai NasDem.
Ketua Komisi II DPR RI itu menjelaskan, kemenangan elektoral yang ditargetkan tidak hanya sebatas angka, tetapi juga harus dilandasi semangat ideologis partai.
“Untuk memenangkan pemilu, Partai NasDem tidak hanya mengejar kemenangan angka, tetapi harus diisi dengan semangat ideologi restorasi. Jalan menuju kemenangan harus benar dan berpihak kepada rakyat,” tegasnya.
Dalam forum yang sama, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memaparkan sejumlah tantangan elektoral yang perlu diantisipasi Partai NasDem jika ingin mencapai target tiga besar di 2029.
Menurutnya, NasDem merupakan salah satu dari sedikit partai yang mengalami kenaikan suara secara konsisten dalam tiga pemilu terakhir, namun tetap ada sejumlah kerentanan yang harus diwaspadai.
“Partai NasDem mengalami tren kenaikan suara sejak pertama kali ikut pemilu pada 2014. Tapi ini juga sangat bergantung pada sistem proporsional terbuka, karena memungkinkan partai mengusung caleg-caleg populer,” ungkap Burhanuddin.
Burhanuddin mengingatkan jika sistem pemilu ke depan berubah menjadi proporsional tertutup, hal tersebut bisa menjadi tantangan serius bagi NasDem.
Kekuatan distribusi suara NasDem yang masih terkonsentrasi di wilayah perkotaan, luar Jawa, serta kalangan kelas menengah juga disorotnya. Menurutnya hal itu masih kurang ideal untuk skala kemenangan nasional.
“NasDem perlu memperluas basis dukungan di Jawa, menyasar pemilih kelas menengah bawah, dan menjangkau generasi muda. Saat ini, 56 persen pemilih berasal dari segmen anak muda, dan akan semakin besar di 2029,” jelasnya.
Menangapi paparan Burhanudin, Rifqinizamy menegaskan, semua analisis dan strategi yang dirumuskan dalam Rakernas Makassar akan menjadi peta jalan restorasi partai menuju 2029.
“Kami juga melakukan pertemuan dengan Dewan Pakar dan Dewan Pertimbangan Partai NasDem untuk menganalisis isu-isu nasional jangka pendek, menengah, dan panjang sebagai bagian dari peta jalan restorasi yang akan dijalankan NasDem di tingkat nasional maupun lokal,” pungkasnya.
Rakernas I Partai NasDem di Makassar ini menjadi momentum penting dalam menyusun arah strategis partai, memperkuat struktur internal, serta membaca dinamika eksternal untuk mencapai posisi tiga besar dalam Pemilu 2029 mendatang.