
UPdates—Dewan Pakar Badan Gizi Nasional (BGN), Ikeu Tanziha dikritik akademisi setelah menyebut siswa yang mengeluhkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di media sosial (medsos) kurang bersyukur.
You may also like :
Kesal Dimintai Surat Izin saat Periksa Dapur Makan Gratis, DPR Semprot BGN: Ini Apa Pak? Ini Suka-suka Mereka
Peneliti sekaligus Pengajar di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera, Bivitri Susanti mengatakan, apa yang dilakukan siswa itu merupakan bentuk sikap kritis.
You might be interested :
Mulai Tahun Depan Program Makan Bergizi Gratis Serap Anggaran Rp1,2 Triliun per Hari
Hal itu ditegaskan Bivitri Susanti dalam unggahan di akun X pribadinya, @BivitriS sebagaimana dipantau Keidenesia.tv, Jumat, 26 Desember 2025.
“Bu “Pakar”, itu bukan kurang bersyukur, itu namanya kritis dan memahami soal tanggung jawab dan akuntabilitas,” tegas Bivitri Susanti.
Bagi Bivitri Susanti, sikap kritis yang ditunjukkan siswa adalah hal yang positif. Makanya, ia menyesalkan pernyataan Ikeu Tanziha.
“Begitu seharusnya anak2 bertumbuh kembang, buuuk. Ampun deh,” ujarnya.
Sebelumnya, Ikeu Tanziha menyatakan bahwa tindakan siswa yang mengunggah persoalan menu MBG ke media sosial mencerminkan sikap yang kurang bersyukur.
Dewan Pakar BGN itu mempertanyakan manfaat yang diperoleh siswa ketika memposting temuan buruk dalam menu MBG, seperti adanya belatung pada makanan.
“Seperti tadi contoh ada belatung di menu MBG, apa untungnya buat anak?” kata Ikeu dalam diskusi MBG di Ruang Belajar Alex Tilaar, Jakarta Pusat, Selasa, 23 Desember 2025.
Ikeu menganggap unggahan semacam itu berpotensi membentuk karakter negatif pada anak. “Kami takutnya, itu malah membentuk jiwa tidak bersyukur dari anak-anak,” ujarnya.
Pemerintah meminta agar keluhan terkait program MBG disampaikan melalui jalur resmi, bukan dipublikasikan di platform digital.