
UPdates—Islandia adalah satu-satunya negara di dunia yang secara umum dianggap tidak memiliki nyamuk karena kondisi iklimnya yang ekstrem.
You may also like :
10 Negara Paling Bahagia di Dunia 2025 Ini, Finlandia Teratas, Nomor 8 Bikin Kaget
Iklim dingin yang panjang dan siklus beku-cair berulang menyebabkan telur dan larva nyamuk mati sebelum dewasa, dan air di kolam geothermal terlalu panas atau memiliki kandungan kimia yang tidak cocok untuk perkembangbiakan nyamuk.
Namun, minggu ini, para ilmuwan mengumumkan penemuan tiga nyamuk — menandai penemuan pertama serangga ini yang terkonfirmasi di alam liar di negara tersebut.
Nyamuk-nyamuk tersebut ditemukan oleh Björn Hjaltason di Kiðafell, Kjós, di Islandia bagian barat, sekitar 32 kilometer di utara ibu kota Reykjavík.
"Saat senja tanggal 16 Oktober, saya melihat seekor lalat aneh," tulis Hjaltason di sebuah grup Facebook tentang serangga, menurut laporan media Islandia sebagaimana dilansir Keidenesia.tv dari CNN, Minggu, 26 Oktober 2025.
"Saya langsung curiga dan segera menangkap lalat itu," tambahnya.
Ia menghubungi Matthías Alfreðsson, seorang ahli entomologi di Institut Ilmu Pengetahuan Alam Islandia, yang kemudian pergi ke rumah Hjaltason keesokan harinya.
Mereka menangkap total tiga nyamuk, dua betina dan satu jantan. Alfreðsson mengidentifikasi mereka sebagai nyamuk dari spesies Culiseta annulata.
Seekor nyamuk dari spesies yang berbeda ditemukan bertahun-tahun yang lalu di sebuah pesawat di Bandara Internasional Keflavík, kata Alfreðsson kepada CNN.
Akan tetapi, menurutnya, ini adalah catatan pertama nyamuk yang muncul di lingkungan alami di Islandia.
Spesies Culiseta annulata berasal dari sebagian besar Belahan Bumi Timur, mulai dari Afrika Utara hingga Siberia utara.
Nyamuk ini tampaknya beradaptasi dengan baik terhadap iklim yang lebih dingin, terutama karena nyamuk dewasa dapat bertahan hidup di tempat yang terlindung, kata Alfreðsson.
"Hal ini memungkinkan mereka bertahan hidup di musim dingin yang panjang dan keras ketika suhu turun di bawah titik beku," jelasnya.
Tidak jelas bagaimana nyamuk ini sampai di Islandia, tetapi teori-teori yang ada menyebutkan kemungkinan nyamuk ini datang melalui kapal atau kontainer.
Pemantauan lebih lanjut akan diperlukan pada musim semi untuk melihat apakah spesies ini dapat bertahan hidup di musim dingin. “Dan benar-benar berkembang biak di Islandia," kata Alfreðsson.
Musim dingin yang sangat panjang dan suhu ekstrem membekukan air yang dibutuhkan nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak di Islandia.
Perubahan suhu yang berulang dari beku ke cair membuat larva nyamuk mati sebelum mencapai tahap dewasa dan bereproduksi.
Kolam air panas (geothermal) di Islandia sementara itu memiliki suhu yang terlalu tinggi untuk larva nyamuk, terutama larva dari iklim dingin, dan kandungan kimianya tidak cocok untuk perkembangan mereka.
Pemanasan global berpotensi mengubah kondisi ini di masa depan, dan saat ini Islandia sudah bukan lagi satu-satunya negara bebas nyamuk.